Jakarta [DESA MERDEKA] – Pemerintah desa di seluruh Indonesia kembali didorong untuk mengoptimalkan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam ruang cakap SDGs Desa episode 405, yang membahas langkah-langkah kritis dalam menyusun RAPBDes yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
Dalam diskusi tersebut, para narasumber menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses penyusunan RAPBDes. “RAPBDes bukan hanya sekadar dokumen anggaran, tetapi juga merupakan refleksi dari aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa,” ujar Imanuddin, salah satu host dalam diskusi tersebut.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam diskusi meliputi:
- Identifikasi Kebutuhan dan Prioritas: Desa harus mengidentifikasi secara cermat kebutuhan dan program prioritas yang sesuai dengan kondisi dan potensi desa.
- Partisipasi Masyarakat: Penting melibatkan masyarakat desa dalam seluruh tahapan penyusunan RAPBDes, mulai dari perencanaan hingga pengesahan.
- Integrasi Program: Program-program yang tertuang dalam RAPBDes harus terintegrasi dengan program pembangunan yang lebih luas, seperti pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan, dan pendidikan.
- Pengawasan dan Evaluasi: Mekanisme pengawasan dan evaluasi yang efektif perlu dibangun untuk memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan akuntabel.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan dalam penyusunan RAPBDes adalah kurangnya partisipasi masyarakat dan keterbatasan sumber daya. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu dilakukan berbagai upaya seperti sosialisasi yang intensif, pembentukan forum diskusi, dan peningkatan kapasitas perangkat desa.
“Partisipasi masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan desa. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, kita dapat memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka,” pungkas Imanuddin.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.