Menu

Mode Gelap
Warga Teluk Kulbi Asah Pena, Desa Cerdas Sukseskan Pelatihan Jurnalistik Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut Museum Desa Genggelang: Simbol Pelestarian Budaya Sasak Sumedang Siap Gelar Hari Desa Nasional 2025 dengan Meriah

SDGs DESA · 11 Agu 2024 05:01 WIB ·

Dana Desa: Pedang Bermata Dua, Antara Peluang dan Tantangan Pembangunan Desa


					Dana Desa: Pedang Bermata Dua, Antara Peluang dan Tantangan Pembangunan Desa Perbesar

Jakarta [DESA MERDEKA] – Dana Desa, program pemerintah pusat yang digulirkan untuk mempercepat pembangunan di daerah pedesaan, menjadi angin segar bagi masyarakat desa. Namun, di balik potensi besarnya, dana desa juga menyimpan sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Pengawasan yang ketat dan pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan keuangan desa menjadi kunci keberhasilan program ini.

Dalam sebuah diskusi cakap SDGs Desa episode 350 yang berlangsung hangat, para pendamping desa dan tenaga ahli kabupaten berbagi pengalaman dan tantangan dalam mengelola dana desa. Mereka menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana desa, serta perlunya peningkatan kapasitas perangkat desa dalam mengelola keuangan desa.

“Dana desa ibarat pedang bermata dua,” ujar Iman, salah seorang pendamping desa. “Jika dikelola dengan baik, dana desa dapat menjadi katalisator pembangunan desa. Namun, jika tidak, justru dapat menimbulkan masalah baru.”

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kompleksitas aturan dan regulasi yang mengatur penggunaan dana desa. Perangkat desa seringkali merasa kesulitan dalam memahami dan menerapkan aturan-aturan tersebut. Selain itu, kurangnya kapasitas sumber daya manusia di desa juga menjadi kendala.

“Kami terus berupaya memberikan pendampingan kepada perangkat desa agar mereka dapat memahami dan menerapkan aturan-aturan yang berlaku,” tambah Iman. “Kami juga mendorong agar desa-desa dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah pengelolaan keuangan desa.”

Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat

Para peserta diskusi juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dana desa. Program-program yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dinilai sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Dana desa harus diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Panudi, seorang tenaga ahli kabupaten. “Salah satu contohnya adalah pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa.”

Tantangan dan Solusi

Beberapa tantangan lain yang muncul dalam diskusi antara lain:

  • Serapan dana desa yang rendah: Beberapa desa masih kesulitan dalam menyerap dana desa karena berbagai kendala, seperti kurangnya perencanaan yang matang dan terbatasnya kapasitas perangkat desa.
  • Kurangnya partisipasi masyarakat: Meskipun dana desa ditujukan untuk kepentingan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang belum aktif terlibat dalam proses perencanaan dan pengawasan penggunaan dana desa.
  • Keterbatasan infrastruktur: Infrastruktur yang belum memadai di beberapa desa menjadi kendala dalam pelaksanaan program-program pembangunan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, para peserta diskusi menyarankan beberapa solusi, antara lain:

  • Peningkatan kapasitas perangkat desa: Melalui pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, perangkat desa diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengelola dana desa.
  • Peningkatan partisipasi masyarakat: Melalui forum-forum musyawarah desa, masyarakat dapat dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan dan pengawasan penggunaan dana desa.
  • Sinergi antar pemangku kepentingan: Pemerintah desa, pemerintah kabupaten/kota, dan lembaga masyarakat sipil perlu bersinergi untuk memastikan penggunaan dana desa yang efektif dan efisien.

Dana desa memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat desa. Dengan pengawasan yang ketat, transparansi, dan partisipasi masyarakat yang aktif, dana desa dapat menjadi instrumen yang ampuh dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.

Diskusi ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pengelolaan dana desa merupakan tugas yang kompleks dan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Mari bersama-sama mengawal penggunaan dana desa agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat banyak.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 43 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ruang Cakap SDGs Desa Tutup, Refleksi dan Harapan untuk Masa Depan Desa Digital

25 Desember 2024 - 10:51 WIB

Jejak Positif Ruang Cakap SDGs Desa Setelah 444 Episode

24 Desember 2024 - 16:16 WIB

Pemerintah Desa Didorong Maksimalkan Pengelolaan Dana Desa dengan Siskudes Versi Terbaru

13 Desember 2024 - 08:24 WIB

Pentingnya Penetapan APBDes Sebelum Akhir Tahun untuk Pembangunan Desa yang Berkelanjutan

28 Oktober 2024 - 09:25 WIB

Desa Diminta Optimalkan Penyusunan RAPBDes untuk Pembangunan Berkualitas

28 Oktober 2024 - 08:26 WIB

Buku Putih TPP: Inisiatif Baru untuk Perkuat Pendampingan Desa

23 Oktober 2024 - 08:36 WIB

Trending di SDGs DESA