Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

PENDIDIKAN · 31 Okt 2025 14:39 WIB ·

MGMP Prakarya Semarang Luncurkan Buku Antologi dan Terapkan Pembelajaran Mendalam


					MGMP Prakarya Semarang Luncurkan Buku Antologi dan Terapkan Pembelajaran Mendalam Perbesar

Semarang, Jawa tengah [DESA MERDEKA] Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Prakarya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Semarang menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggelar workshop “Pembelajaran Mendalam” dan sekaligus meluncurkan Buku Antologi Berbagi Praktik Baik pada hari ini. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, 28 Oktober 2025 di aula SMP Negeri 4 Ambarawa ini, dihadiri oleh guru-guru prakarya dari lebih dari 100 SMP, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Semarang ini bertujuan untuk melahirkan guru yang kreatif, inovatif, dan efektif dalam mengajar.

MGMP Prakarya Kabupaten Semarang, yang berdiri sejak 2004 dan berevolusi dari MGMP Tata Busana, terus berupaya membuat mata pelajaran ini relevan dan menyenangkan. Prakarya sendiri mencakup empat aspek utama: Pengolahan, Kerajinan, Budidaya, dan Rekayasa. Dalam praktik pembelajaran, fokus ditekankan pada Kerajinan dan Pengolahan, meskipun aspek Budidaya juga tetap diterapkan.

Pembelajaran Berjenjang dan Kearifan Lokal
Ketua MGMP Prakarya Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa materi pembelajaran dirancang secara berjenjang. Siswa kelas 7 memulai dengan bahan lunak, dilanjutkan dengan pengolahan limbah organik dan anorganik di kelas 8. Sementara itu, siswa kelas 9 fokus pada tekstil, khususnya seni membatik.

“Batik kita angkat karena ini warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO. Di kelas 9, siswa belajar berbagai teknik batik, termasuk shibori, ikat celup, hingga batik cap,” ujarnya.

Lebih lanjut, guru-guru MGMP didorong untuk mengaitkan materi dengan kearifan lokal di lingkungan sekolah masing-masing. Contohnya:

  • SMP Negeri 1 Banyubiru: Membuat kerajinan dari eceng gondok.
  • SMP Negeri 6 Ungaran: Mengintegrasikan pembelajaran dengan desa wisata setempat (kearifan lokal).
  • SMP Negeri 3 Pabelan: Mengolah telur bebek menjadi telur asin, memanfaatkan potensi peternakan.
  • SMP Negeri 2 Ambarawa: Mempraktikkan pembuatan serabi, jajanan lokal yang ikonik.

Pendekatan “Pembelajaran Mendalam”
Workshop kali ini fokus pada implementasi Pembelajaran Mendalam, sebuah pendekatan pendidikan dari Kementerian Pendidikan yang bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. Pendekatan ini menekankan pada praktik dan pengalaman, bukan sekadar teori.

Salah satu implementasi inovatif yang dibagikan adalah Kemitraan Pembelajaran (Co-Teaching). Seorang guru prakarya di kelas 8, misalnya, mengajak guru Bahasa Indonesia untuk mengajarkan cara membuat teks prosedur resep, dan guru Matematika untuk menjelaskan konsep perbandingan dalam menghitung takaran resep makanan berbahan serealia dan umbi.

Selain itu, guru dituntut kreatif memanfaatkan media pembelajaran yang ada, terutama yang menarik bagi generasi muda saat ini, seperti penggunaan aplikasi digital atau unsur game dalam proses belajar untuk menghindari kejenuhan.

Harapan Besar untuk Mata Pelajaran Prakarya
Dalam sesi penutup, terungkap harapan besar guru-guru prakarya kepada pemerintah terkait status mata pelajaran ini. Saat ini, Prakarya masih menjadi mata pelajaran pilihan bersama Seni Budaya, sehingga guru-guru harus berbagi jam mengajar dengan guru seni rupa, musik, dan tari.

“Kami sangat berharap regulasi diubah. Kami rindu untuk berdiri sendiri sebagai mata pelajaran penuh, agar kami memiliki jam mengajar penuh dan tidak terbebani kekhawatiran terkait sertifikasi guru,” ungkap salah satu perwakilan guru.

Namun, di tengah segala tantangan tersebut, semangat para guru tetap membara. Peluncuran buku antologi dan workshop ini diharapkan menjadi pemicu bagi seluruh guru dan siswa untuk terus berpegang pada semboyan mereka: Kreatif, Inovatif, Berkarya, Pasti Bisa! Guru-guru berkomitmen untuk memfasilitasi siswa agar kelak menjadi individu yang mandiri, berdaya guna, dan bernilai di masyarakat melalui keterampilan yang didapatkan dari pelajaran prakarya.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Gubernur Mahyeldi Sambut Baik, ITB Laksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Mentawai

9 November 2025 - 05:15 WIB

Bukti Peduli Pendidikan, Gubernur Mahyeldi Tambahkan Ruang Kelas Baru Untuk SMAKPA Padang

7 November 2025 - 16:31 WIB

Gubernur Sumbar Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Sinergi untuk Kemajuan Bangsa

7 November 2025 - 16:22 WIB

Siswa SMAN 2 Jombang Juara Nasional Catur Kedunglosari Cup

2 November 2025 - 20:37 WIB

Juara 1

MGMP Prakarya SMP Semarang: Luncurkan Buku dan Rayakan Batik Nasional

31 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Outing Class SKB Semarang: Ubah Eceng Gondok Jadi Rupiah

24 Oktober 2025 - 20:03 WIB

Trending di PENDIDIKAN