Menu

Mode Gelap
Amelia Desiana Terpilih Sebagai Bupati Banjarnegara dengan Kemenangan Gemilang IKADIN Lampung Borong Dua Penghargaan di Ajang Nasional, Bukti Prestasi Advokat Lampung Kemenangan Fahmi – Dimas: Simbol Suara Arus Bawah Menuju Purbalingga Baru Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak Desa Nanga Jetak Sintang Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Bagikan Ribuan Bibit Ayam

KORUPSI · 22 Agu 2024 06:38 WIB ·

Eks Kadis PMD Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Proyek Internet Desa


 Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari Perbesar

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari

Palembang [DESA MERDEKA] – Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) kembali menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek internet desa di Kabupaten Musi Banyuasin. Kali ini, giliran Richard Cahyadi, mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), yang harus berurusan dengan hukum.

Penetapan tersangka ini berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor: TAP-16/L.6.5/Fd.1/08/2024 yang diterbitkan pada 21 Agustus 2024. Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024), menyatakan bahwa Richard Cahyadi diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi yang merugikan negara sebesar Rp25,8 miliar.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, cukup bukti untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” tegas Vanny.

Kesenjangan Perencanaan dan Pelaksanaan

Lebih lanjut, Vanny menjelaskan bahwa Richard Cahyadi selaku Ketua Tim Asistensi dalam proyek tersebut dinilai gagal menjalankan tugasnya. “Tersangka tidak melaksanakan tugasnya sebagai Asistensi, baik dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya mark-up atau penggelembungan dana,” ungkapnya.

Kegagalan dalam menjalankan tugas sebagai Ketua Tim Asistensi inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya kerugian negara yang cukup besar dalam proyek tersebut.

Tersangka Tak Ditahan

Menariknya, Richard Cahyadi tidak ditahan meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka. Alasannya, ia saat ini masih menjalani proses hukum dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Aplikasi Nomor Tanah Desa (SANTAN) tahun anggaran 2021. Atas perbuatannya, Richard Cahyadi disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemagaran SDN Bantarjaya 03 Dikeluhkan Warga, Diduga Dikerjakan Asal-asalan

24 November 2024 - 18:40 WIB

SinemAKSI KPK Sukses Digelar di Purbalingga, Ajak Pemuda Lawan Korupsi Lewat Seni

29 September 2024 - 16:48 WIB

Korupsi Dana Desa: Ancaman bagi Kesejahteraan Desa, Solusi di Tangan Kita

17 September 2024 - 08:45 WIB

Bendahara Desa di Morotai Selatan Diduga Korupsi Dana Desa Rp361 Juta

29 Agustus 2024 - 05:40 WIB

Warga Margosari Desak Polres Kendal Usut Tuntas Dugaan Korupsi Dana Desa

27 Agustus 2024 - 21:50 WIB

Kejari Sintang Selidiki Dugaan Korupsi Dana Desa Mentunai, Warga Desak Proses Hukum

27 Agustus 2024 - 13:43 WIB

Trending di KORUPSI