Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

LINGKUNGAN · 26 Sep 2025 06:12 WIB ·

Atasi Bencana, Sumbar Fokus Konservasi DAS dan Mangrove


					Atasi Bencana, Sumbar Fokus Konservasi DAS dan Mangrove Perbesar

Padang, Sumatera Barat [DESA MERDEKA] Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) secara serius menanggapi ancaman bencana hidrometeorologi dengan menggelar Workshop Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai dan sekaligus mengukuhkan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Sumbar pada Rabu (24/9/2025) di Auditorium Istana Gubernur. Kegiatan ini menekankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci mitigasi risiko.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam sambutannya menyoroti kondisi kritis DAS Anai, yang memiliki luas sekitar 682,4 km² dan melintasi empat wilayah: Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Kota Padang. Menurut Mahyeldi, kawasan vital ini kini berada di bawah tekanan berat akibat aktivitas perusakan lingkungan, seperti tambang ilegal, alih fungsi lahan yang masif, dan rendahnya kesadaran kolektif masyarakat.

“Kondisi ini menimbulkan dampak serius berupa banjir, longsor, erosi, kekeringan, hingga terganggunya ekosistem sungai,” ujar Mahyeldi. Untuk mengatasi krisis ini, Gubernur menjabarkan empat langkah utama yang harus segera dieksekusi: rehabilitasi dan konservasi kawasan, penegakan hukum yang tegas, penertiban pemanfaatan lahan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta peningkatan kesadaran kolektif seluruh pihak. Mahyeldi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor mutlak diperlukan demi menjaga keseimbangan lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Pengukuhan KKMD: Melawan Ancaman di Pesisir
Selain fokus pada DAS Anai, acara tersebut juga menjadi momen pengukuhan KKMD Sumbar sebagai bagian dari upaya perlindungan wilayah pesisir. Dalam arahannya, Mahyeldi menetapkan tiga instruksi utama bagi KKMD: memperkuat aksi konservasi dan rehabilitasi mangrove, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, dan menjadikan KKMD sebagai platform koordinasi, pemantauan, dan evaluasi program mangrove di tingkat provinsi.

Gubernur juga menunjuk dua tantangan besar yang dihadapi ekosistem mangrove Sumbar: penebangan ilegal, alih fungsi lahan, pencemaran sampah dan limbah, serta konflik sosial-ekonomi terkait kepemilikan lahan di wilayah pesisir.

Mendukung langkah Pemprov Sumbar, Dr. Ristianto Pribadi, Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan RI, menekankan pentingnya peran publik dan inovasi pembiayaan dalam mendukung konservasi. “KKMD Sumbar diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Komitmen pemerintah daerah sangat penting dalam pengelolaan DAS dan mangrove dengan melibatkan pemerintah pusat, daerah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan LSM,” jelasnya.

Melalui sinergi ini, Pemprov Sumbar berharap pengelolaan DAS Anai dan ekosistem mangrove dapat berjalan lebih terarah dan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan memulihkan lingkungan, tetapi juga sebagai upaya mitigasi efektif terhadap risiko bencana hidrometeorologi yang semakin mengancam.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kepala Desa Kritik Keras: Dana CSR Benteng Gelap Tanpa Forum

28 Oktober 2025 - 12:57 WIB

Simalungun Tanggap Bencana: Pemkab Pangkas Pohon Rawan Tumbang

22 Oktober 2025 - 15:49 WIB

Bupati Simalungun Tolak Keras Konversi Kebun Teh PTPN IV : “Bukan Hanya Aset Ekonomi, Tapi Jati Diri Daerah!”

3 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Ubah Limbah Jadi Rupiah, UMKM Semarang Tembus Pasar Dunia

16 September 2025 - 06:17 WIB

Sumbar Berkomitmen Berantas Tambang Ilegal dan Bentuk WPR

12 September 2025 - 11:03 WIB

Perhutanan Sosial Sumbar, Bukti Kekuatan Ekonomi Kearifan Lokal

26 Agustus 2025 - 14:27 WIB

Trending di LINGKUNGAN