Wonogiri [DESA MERDEKA] – Pemandangan unik tersaji di Desa Ngadipiro, Wonogiri, Jawa Tengah. Ribuan pohon aren yang menjulang tinggi ternyata menyimpan kisah sukses pengendalian banjir sekaligus peningkatan ekonomi warga. Sejak ditanam pada tahun 2016, inisiatif sederhana ini kini menjadi percontohan program pelestarian lingkungan yang patut direplikasi.
Kepala Pendidikan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Arifin Muhadi, bersama Koordinator PMI Kabupaten Wonogiri, Warjo, dan sejumlah relawan, menyaksikan langsung dampak positif dari program penanaman pohon aren ini dalam kunjungannya ke Ngadipiro. Kepada Bambang R., wartawan TV Desa Wonogiri, Arifin menjelaskan bahwa program ini juga menjadi bagian dari uji coba kompetensi bagi lembaga sertifikasi profesi terkait pengelolaan lingkungan.
“Penanaman pohon aren ini merupakan langkah strategis dalam upaya pengendalian banjir di Kabupaten Wonogiri,” ungkap Arifin Muhadi. “Desa Ngadipiro telah membuktikan keberhasilan implementasi program ini.”

Lebih dari sekadar penahan erosi dan sedimentasi, pohon aren yang tumbuh subur di Ngadipiro juga memberikan berkah ekonomi bagi masyarakat sekitar. Ratusan pohon aren kini telah menghasilkan berbagai produk bernilai, mulai dari gula aren yang manis, kolang-kaling yang segar, lidi yang kuat, hingga sabut yang serbaguna.
“Batang pohon aren yang kokoh sangat efektif dalam mengurangi sedimentasi tanah,” jelas Hartanto, ketua Sibat PMI setempat. “Selain itu, keberadaan pohon aren ini juga telah menjadi sumber mata pencaharian yang menjanjikan bagi warga desa.”
Melihat kesuksesan program di Ngadipiro, Arifin Muhadi berharap Wonogiri dapat menjadi model inspiratif bagi upaya konservasi lingkungan hidup, khususnya di kawasan hulu Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di Jawa ini melintasi 21 kabupaten sepanjang 600 kilometer di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Apa yang telah diinisiasi dan dilakukan oleh masyarakat Wonogiri ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mengurangi risiko bencana banjir di wilayah-wilayah lain yang dilalui Bengawan Solo,” kata Arifin penuh harap.
Program penanaman pohon aren di Wonogiri ini membuka cakrawala baru tentang potensi solusi berbasis alam dalam mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat. Dengan pendampingan dan edukasi yang tepat, model konservasi ini dapat direplikasi di berbagai daerah lain sebagai langkah berkelanjutan dalam pengendalian banjir dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan hulu sungai.




















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.