Menu

Mode Gelap
11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme Dana Desa Aceh Singkil 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya

LINGKUNGAN · 12 Mar 2025 13:40 WIB ·

Tumpukan Sampah Ganggu Pengguna Jalan Jalur Dua So’E, Warga Keluhkan Bau Menyengat


					Tumpukan Sampah Ganggu Pengguna Jalan Jalur Dua So’E, Warga Keluhkan Bau Menyengat Perbesar

So’E [DESA MERDEKA] – Tumpukan sampah yang menggunung di jalur dua Kota So’E, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menimbulkan keresahan warga. Sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan di lokasi tersebut mengeluarkan bau tak sedap, mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Pantauan pada 12 Maret 2025, terlihat berbagai jenis sampah seperti plastik, kaleng, sisa makanan, popok, dan kertas menumpuk di lokasi tersebut. Tumpukan sampah ini diperkirakan telah terjadi selama sebulan terakhir dan belum ada tindakan pengangkutan dari pihak terkait. Selain bau busuk yang menyengat, tumpukan sampah setinggi 30-50 sentimeter di area seluas 20 meter persegi ini juga merusak pemandangan.

Risto Nenoliu, salah satu pengguna jalan, mengeluhkan kondisi ini. “Sampah sangat bau dan menjijikkan, terutama saat musim hujan. Lokasi jalur dua ini sering digunakan masyarakat untuk berolahraga sore,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan serius untuk mengatasi masalah sampah di Kota So’E. Risto juga meminta agar pemerintah memberlakukan sanksi tegas bagi pelaku pembuangan sampah sembarangan. “Saya berharap pemerintah membuat aturan agar pelaku pembuangan sampah di sini didenda atau diberi sanksi,” tegasnya.

Kondisi ini mendapat kritik dari Ketua Caretaker Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) TTS, Bene Asbanu. Bene menilai, pembuangan dan penumpukan sampah liar terjadi karena tidak adanya tata kelola sampah yang baik dan rendahnya kesadaran masyarakat. “Kurangnya fasilitas pembuangan dan pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah menyebabkan beberapa titik di Kota So’E menjadi kumuh, berbau, dan sarang penyakit,” kritiknya.

Bene mendesak Bupati dan Wakil Bupati TTS agar dalam 100 hari kerja mengambil langkah konkret dan menjadikan masalah sampah sebagai prioritas.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 203 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Longsor Karta Dewa: Bangsal Ambruk, Warga Resah, Tambang Batu Bara Diduga Pemicu

15 Maret 2025 - 22:08 WIB

11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan

14 Maret 2025 - 20:49 WIB

Viral! Tumpukan Sampah Ilegal Cemari Bantaran Kali Cileungsi, Warga Gunung Putri Resah

14 Maret 2025 - 17:30 WIB

99 Desa di NTT Andalkan Air Hujan, Pemerintah Cari Solusi Air Bersih

13 Maret 2025 - 14:23 WIB

Cegah Balap Liar dan Tawuran, Polsek Talang Ubi Gelar Patroli Subuh Rutin

13 Maret 2025 - 07:40 WIB

Ancaman Rob di Halmahera Selatan: Desa Kusubibi Berjuang Melawan Kenaikan Air Laut

12 Maret 2025 - 23:09 WIB

Trending di LINGKUNGAN