Sleman, DI Yogyakarta [DESA MERDEKA] – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sinduadi resmi diluncurkan di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (12/7/2025). Baru saja beroperasi, koperasi ini langsung menunjukkan geliat positif dengan menerima pesanan 204 paket sembilan bahan pokok (sembako).
Ketua KDMP Sinduadi, Kliwon Suherman, menjelaskan bahwa saat ini ada enam gerai yang beroperasi. Salah satunya adalah gerai sembako yang telah menerima pesanan signifikan dari Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Sinduadi. Paket sembako tersebut rencananya akan disalurkan kepada warga dan keluarga mantan pamong kalurahan dalam rangka Hari Jadi Kalurahan ke-77.
Selain sembako, KDMP Sinduadi juga telah menjadi pangkalan gas elpiji. Sebanyak 30 tabung gas yang didrop di gerai habis terjual dengan cepat, menunjukkan tingginya permintaan. Ke depannya, pasokan gas akan ditambah menjadi 60 hingga 100 tabung. Gerai ini juga menyediakan pupuk untuk kebutuhan pertanian.
Koperasi ini juga membuka gerai klinik dan apotek, bekerja sama dengan Klinik Raisha dan SMK Kesehatan Binatama. Unit bisnis lain yang sudah beroperasi meliputi unit simpan pinjam (USP), cold storage, dan berbagai jasa lainnya. “BRIlink kami masukkan di unit simpan pinjam sementara ini. Sumber daya manusianya jadi satu sekalian karena BRIlink tidak memakan tempat,” kata Kliwon saat ditemui di KDMP Sinduadi.
Ke depan, KDMP Sinduadi berencana melakukan pengembangan bangunan menjadi dua lantai. Lantai dua akan difungsikan sebagai food court, gerai tambahan, dan kantor koperasi, untuk mendukung ekspansi layanan.
Visi Pengembangan dan Dukungan Pemerintah
KDMP Sinduadi juga memiliki visi yang lebih luas. Mereka berencana berkoordinasi dengan KDMP lain untuk membentuk asosiasi KDMP di Bumi Sembada. Melalui asosiasi ini, Kliwon berharap adanya kesamaan harga dan kolaborasi yang dapat menghindari persaingan tidak sehat antar koperasi. Selain itu, KDMP Sinduadi juga berniat menyerap produksi pertanian lokal yang berlebih, seperti beras, dari sejumlah kalurahan.
Struktur kepengurusan Koperasi terdiri dari lima orang, dengan tiga orang pengawas, dan empat karyawan. Kliwon Suherman menjelaskan bahwa karyawan gerai baru belum dapat digaji selama enam bulan ke depan karena koperasi baru memulai operasionalnya. Namun, karyawan unit simpan pinjam sudah mendapatkan gaji, sebab unit ini telah berdiri lebih lama.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan peran penting Pemerintah Kabupaten Sleman dalam memberikan pembinaan kepada pelaku koperasi. Pembinaan ini krusial untuk meningkatkan kompetensi pelaku koperasi. “Kalau pelaku koperasi berkompetensi atau mumpuni, koperasi dapat dijalankan dengan baik. Lalu, kami bantu pemasarannya juga. Di situ kurang lebih peran kami,” kata Harda, menunjukkan komitmen Pemkab Sleman dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui koperasi.
Redaksi Desa Merdeka



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.