Menu

Mode Gelap
Warga Teluk Kulbi Asah Pena, Desa Cerdas Sukseskan Pelatihan Jurnalistik Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut Museum Desa Genggelang: Simbol Pelestarian Budaya Sasak Sumedang Siap Gelar Hari Desa Nasional 2025 dengan Meriah

PEMERINTAHAN · 25 Sep 2024 08:57 WIB ·

Kepala Desa di Ujung Tanduk: Antara Netralitas dan Godaan Politik


					<em>Mendagri Muhammad Tito Karnavian (kedua kanan) saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024). (Image courtesy: ANTARA)</em> Perbesar

Mendagri Muhammad Tito Karnavian (kedua kanan) saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2024). (Image courtesy: ANTARA)

Jakarta [DESA MERDEKA] – Bayangkan menjadi seorang kepala desa. Di satu sisi, Anda adalah pemimpin tertinggi di desa, dipercaya untuk mengayomi warga. Di sisi lain, Anda juga punya ambisi politik. Ketika Pilkada tiba, godaan untuk ikut campur dalam pertarungan politik sangat besar. Namun, ingat, ada aturan yang harus ditaati.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengingatkan bahwa kepala desa harus tetap netral selama Pilkada. Kenapa? Karena ada aturan main yang jelas, dan jika melanggar, siap-siap saja kena sanksi. Mulai dari sanksi administratif hingga pidana.

“Kepala desa itu kayak wasit dalam pertandingan sepak bola,” ujar Tito, menggambarkan posisi krusial seorang kepala desa. “Kalau wasitnya ikut main, pasti kacau pertandingannya.”

Bukan hanya Menteri Dalam Negeri yang mengingatkan. Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, juga ikut menyuarakan pentingnya netralitas kepala desa. Menurut Bagja, netralitas kepala desa ini bukan cuma masalah Bawaslu dan Kemendagri, tapi juga melibatkan Kementerian PANRB dan BKN.

“Jadi, semua pihak sepakat kalau kepala desa harus netral,” tegas Bagja.

Kenapa Netralitas Kepala Desa Penting?

Netralitas kepala desa itu penting banget buat menjaga demokrasi kita. Kalau kepala desa ikut campur dalam Pilkada, bisa-bisa terjadi ketidakadilan. Misalnya, kepala desa bisa memanfaatkan fasilitas desa untuk mendukung calon tertentu atau bahkan mengintimidasi warga yang punya pilihan berbeda.

Apa Sanksinya Kalau Melanggar?

Kalau ketahuan melanggar, kepala desa bisa kena sanksi. Sanksinya bisa berupa pencopotan dari jabatan, denda, bahkan pidana. Jadi, mendingan deh fokus urus desa aja, daripada ujung-ujungnya kena masalah.

Pesan untuk Kepala Desa

Buat para kepala desa, ingatlah bahwa jabatan yang kalian emban adalah amanah dari masyarakat. Jangan sampai amanah itu disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Tetaplah menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Gubernur Sumbar Harap Sinergitas BPN Tetap Terjaga Meski Ada Pergantian Pimpinan

24 Januari 2025 - 09:42 WIB

Gaji Perangkat Desa Maluku Tengah Diusulkan Dibayar Bulanan

22 Januari 2025 - 07:52 WIB

Mendes Yandri Tekankan Pentingnya Pengawasan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

21 Januari 2025 - 22:11 WIB

Pilih Nginep di Rumah Gadang, Cara Gubernur Sumbar untuk Serap Aspirasi Warga Solok Selatan

19 Januari 2025 - 08:53 WIB

Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan

17 Januari 2025 - 16:22 WIB

Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut

17 Januari 2025 - 07:07 WIB

Trending di PEMERINTAHAN