Padang Pariaman [DESA MERDEKA] – Di tengah isu lingkungan yang kian mengkhawatirkan, sebuah keluarga di Padang, Sumatera Barat, membuktikan bahwa inovasi luar biasa dapat muncul dari hal sederhana. Keluarga Rasmi di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, secara konsisten mengubah limbah pertanian menjadi bibit unggul selama lebih dari tiga dekade.
Rasmi R. dan istrinya, Lailani, telah mendedikasikan diri pada usaha pembibitan sejak tahun 1986. Dari hobi sederhana, usaha mereka bertransformasi menjadi bisnis yang tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan. Keluarga ini patut berbangga karena kedua anaknya meraih pendidikan tinggi, dengan seorang putra lulus dari IPB dan seorang putri yang sedang menyelesaikan studinya di UNAND.
“Kami memanfaatkan limbah pertanian seperti sekam dan kotoran ternak sebagai media tanam yangSubur. Biji-bijian yang seringkali terbuang begitu saja, kami kumpulkan dengan cermat dan kemudian kami bibitkan,” jelas Rasmi.
Hebatnya, bibit unggul hasil pembibitan keluarga Rasmi telah mengantongi sertifikasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sumatera Barat. Bibit-bibit berkualitas ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan siap ditanam di berbagai lokasi.

Kabar inspiratif ini sampai kepada pewarta media melalui Ketua DPP ODUP (Organisasi Daur Ulang Produktif) Sumatera Barat, Ema Latif Chaniago, pada Jumat (30/08/2024), yang kemudian menghubungkan dengan keluarga Rasmi untuk diwawancarai.
Lebih dari sekadar menghasilkan bibit, proses pembibitan yang dijalankan keluarga Rasmi memberikan dampak positif bagi lingkungan. Tanaman yang tumbuh dari bibit unggul ini memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida (CO2), salah satu gas utama penyebab efek rumah kaca. “Tanaman yang kami tanam aktif menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen. Dengan demikian, kami turut berkontribusi dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim,” imbuh Rasmi penuh harap.
Keluarga Rasmi memiliki harapan besar agar inovasi sederhana mereka dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan. Mereka juga mengharapkan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan limbah. “Kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan kita. Dengan memanfaatkan limbah secara kreatif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang,” pungkas Rasmi dengan optimisme.

Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.