Menu

Mode Gelap
Pelantikan RT/RW Desa Leuwiliang: Harapan Baru untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Galian C Ilegal di Desa Gorowong Kembali Aktif, Warga Resah Gudang Tembakau Rampung, Mojowono Mantapkan Diri Jadi Sentra Tembakau Mojokerto Kader Nagari Digital se-Sumatera Barat Dilatih Menulis Berita dengan Bantuan AI Desa Sidodadi Banyuwangi Tingkatkan Pengelolaan Sampah dengan TPS 3R “Barokah Jaya”

LINGKUNGAN · 22 Jan 2025 16:14 WIB ·

Keanekaragaman Mangrove di Desa Ruar, Biak Numfor: Potensi dan Tantangan Konservasi


					<em>Destinasi Wisata Bakau Kampung Ruar, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Rabu(17/4/2024), (Foto:RRI)</em> Perbesar

Destinasi Wisata Bakau Kampung Ruar, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Rabu(17/4/2024), (Foto:RRI)

Biak Numfor, Papua [DESA MERDEKA] – Sebuah penelitian terbaru menguak kekayaan hayati mangrove di Desa Ruar, Kabupaten Biak Numfor. Dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Nusa Bangsa, studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman spesies mangrove dan memberikan rekomendasi pengelolaan yang berkelanjutan.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science oleh Rumbino, Muttaqin, dan Supriono (2024), ditemukan lima spesies mangrove dominan di Desa Ruar, yakni Sonneratia alba, Rhyzophora stylosa, Rhyzophora apiculata, Bruguiera gymnorhyza, dan Ceriops tagal. Spesies Rhyzophora apiculata tercatat memiliki indeks nilai penting tertinggi, mengindikasikan pertumbuhan yang dominan.

Meskipun kaya akan spesies, indeks keanekaragaman Shannon-Wienner menunjukkan nilai yang rendah. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya pengayaan spesies untuk meningkatkan keanekaragaman hayati mangrove di kawasan tersebut.

Peran Vital Mangrove

Hutan mangrove memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Di Desa Ruar, mangrove seluas 24,03 hektar tidak hanya menjadi habitat bagi beragam biota laut, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung sumber air bersih bagi masyarakat setempat.

Potensi dan Tantangan

Potensi mangrove di Desa Ruar sangat besar. Selain nilai ekologis, mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Namun, berbagai ancaman seperti konversi lahan, eksploitasi berlebihan, dan perubahan iklim mengancam kelestarian ekosistem mangrove.

Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi dapat diajukan:

  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam upaya konservasi mangrove.
  • Penguatan penegakan hukum: Pemerintah daerah perlu memperkuat penegakan hukum terhadap aktivitas yang merusak mangrove.
  • Pengembangan ekowisata mangrove: Pengembangan ekowisata berbasis mangrove dapat menjadi alternatif mata pencaharian masyarakat sekaligus meningkatkan nilai konservasi.
  • Penelitian lanjutan: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memantau dinamika populasi mangrove dan dampak perubahan lingkungan terhadap ekosistem ini.
Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 8 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Galian C Ilegal di Desa Gorowong Kembali Aktif, Warga Resah

10 Februari 2025 - 16:05 WIB

Tiga Pilar Bersatu Padu Jaga Kebersihan Sungai Winongan

10 Februari 2025 - 10:16 WIB

Hama Babi Hutan Resahkan Petani Pangandaran, Pemerintah Desa Minta Bantuan Perbakin

9 Februari 2025 - 15:25 WIB

Desa Sidodadi Banyuwangi Tingkatkan Pengelolaan Sampah dengan TPS 3R “Barokah Jaya”

8 Februari 2025 - 18:51 WIB

Warga Tabalong Tolak Aktivitas Pertambangan Batu Bara yang Kian Marak

8 Februari 2025 - 18:04 WIB

Inisiatif Warga Kampung Tanjung, Tangerang: Bank Sampah untuk Lingkungan Bersih dan Peningkatan Ekonomi

5 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di LINGKUNGAN