Jakarta [DESA MERDEKA] – Stunting, kondisi malnutrisi kronis yang menghambat perkembangan fisik dan kognitif, masih menjadi masalah mendesak di banyak desa Indonesia. Namun, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menawarkan kerangka kerja komprehensif untuk mengatasi tantangan ini.
SDGs, agenda global yang diadopsi oleh semua Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015, memberikan cetak biru untuk masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Beberapa tujuan ini secara langsung terkait dengan pencegahan stunting, seperti:
Tanpa Kemiskinan: Dengan mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan, masyarakat dapat membeli makanan yang lebih sehat dan mengakses perawatan kesehatan yang lebih baik.
Tanpa Kelaparan: Tujuan ini menekankan pentingnya memastikan akses pangan yang aman dan bergizi bagi semua.
Kesehatan dan Kesejahteraan: Tujuan ini fokus pada pengurangan kematian anak dan peningkatan kesehatan ibu, keduanya penting untuk pencegahan stunting.
Pendidikan Berkualitas: Mendidik masyarakat tentang nutrisi dan kebersihan dapat memberdayakan mereka untuk membuat pilihan kesehatan yang tepat.
Air Bersih dan Sanitasi: Akses air bersih dan sanitasi sangat penting untuk mencegah penyakit yang dapat berkontribusi pada stunting.
Integrasi SDGs ke dalam Pembangunan Desa
Dalam program cakap SDGs Desa Episode 351, disampaikan bahwa untuk secara efektif mengatasi stunting, penting untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam rencana pembangunan tingkat desa. Ini melibatkan:
Pendekatan Berbasis Data: Mengumpulkan dan menganalisis data tentang prevalensi stunting, nutrisi, dan faktor sosial ekonomi dapat membantu mengidentifikasi intervensi yang paling efektif.
Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan implementasi program sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.
Kolaborasi Multisektoral: Kesehatan, pertanian, pendidikan, dan sektor lainnya harus bekerja sama untuk mengatasi penyebab kompleks stunting.
Praktik Berkelanjutan: Mendorong pertanian berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan kesetaraan gender dapat berkontribusi pada peningkatan nutrisi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Kisah Sukses dan Tantangan
Meskipun telah ada beberapa keberhasilan dalam mengurangi angka stunting di Indonesia, tantangan tetap ada. Ini termasuk akses terbatas ke perawatan kesehatan, nutrisi yang tidak memadai, dan kemiskinan. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk:
- Menguatkan Sistem Kesehatan: Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan primer, terutama untuk perempuan dan anak.
- Mendorong Pertanian Sensitif Nutrisi: Mendukung petani dalam menghasilkan makanan kaya nutrisi dan meningkatkan sistem distribusi pangan.
- Memberdayakan Perempuan: Perempuan memainkan peran penting dalam nutrisi dan perawatan anak. Memberdayakan perempuan dapat menghasilkan hasil kesehatan yang lebih baik bagi keluarga.
Dengan menyelaraskan upaya dengan SDGs, Indonesia dapat membuat kemajuan signifikan dalam memberantas stunting dan membangun masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi rakyatnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.