Jakarta [DESA MERDEKA] – Universitas Paramadina kembali memberikan mandat kepemimpinan kepada Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D., untuk periode 2025-2029.
Keputusan ini ditetapkan oleh Yayasan Wakaf Paramadina setelah melalui Sidang Senat yang berlangsung pada Jumat, 9 Mei 2024, di Kampus Cipayung, Jakarta Timur.
Sidang ini menjadi tonggak penting dalam proses suksesi kepemimpinan universitas, mencerminkan komitmen terhadap prinsip demokrasi dalam memilih pemimpin masa depan.
Sebagai rektor terpilih, Prof. Didik menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Senat dan Yayasan atas kepercayaan yang diberikan. Beliau mengajak seluruh elemen Universitas Paramadina untuk bahu-membahu bekerja keras, cerdas, dan tuntas dalam mengemban amanah dari Bapak Jusuf Kalla, para pendiri universitas, serta orang tua mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikan putra-putri mereka di kampus Paramadina. “Kita pastikan para mahasiswa mendapatkan pendidikan dan pengalaman terbaik. Jika mereka sukses, universitas juga sukses,” tegas Prof. Didik.
Acara bersejarah ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo, mantan Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015 Anies Baswedan, dan Sekretaris Jenderal Yayasan Wakaf Paramadina Wijayanto Samirin, MPP. Seluruh anggota Senat Universitas Paramadina, yang terdiri dari para Dekan dan Ketua Program Studi, turut hadir dalam sidang yang dipimpin oleh Dr. Tatok Djoko Sudiarto dan Prof. Dr. Iin Mayasari.
Proses pemilihan rektor berlangsung secara demokratis, di mana setiap anggota senat berkesempatan untuk mengusulkan nama-nama calon rektor. Langkah ini menegaskan komitmen Universitas Paramadina terhadap tata kelola yang transparan dan partisipatif, melibatkan berbagai elemen penting dalam pengambilan keputusan strategis.
Dalam sambutannya, mantan Rektor Anies Baswedan menekankan esensi persatuan dalam organisasi, menggunakan istilah “rukun” sebagai kunci. Beliau menyampaikan bahwa persatuan tidak selalu berarti kebersamaan fisik, melainkan lebih kepada kerukunan dan harmoni antar individu dalam mencapai tujuan bersama, meskipun memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
Ketua Umum Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo menyoroti pentingnya kolaborasi lintas elemen seiring dengan perkembangan pesat Universitas Paramadina yang kini memiliki tiga kampus. Beliau meyakini potensi besar yang dimiliki universitas berkat talenta-talenta yang ada, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan institusi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, HM. Jusuf Kalla, menyampaikan pesan penting kepada rektor terpilih. Beliau berharap Prof. Didik dapat meningkatkan akreditasi universitas menjadi unggul, mencapai target 10.000 mahasiswa, merealisasikan pembangunan kampus Cikarang, dan terus mengembangkan program magister.
Lebih lanjut, JK mengingatkan agar Universitas Paramadina senantiasa mengedepankan nilai-nilai keindonesiaan, keislaman, dan kemodernan, sesuai dengan amanah pendiri universitas, Almarhum Prof. Dr. Nurcholish Madjid.
Di bawah kepemimpinan Prof. Didik pada periode sebelumnya, Universitas Paramadina telah mencatatkan sejumlah kemajuan signifikan, termasuk peningkatan jumlah mahasiswa menjadi 5.700, pengembangan kampus di Cipayung dan Cikarang, pembukaan program studi Magister Psikologi, serta rencana pembukaan program S3 Manajemen tahun ini.

Penggiat Desa. Lakukan yang Perlu saja (Prioritas).
Kita Gak perlu memenangkan semua Pertempuran.
Tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.