Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

LINGKUNGAN · 3 Apr 2025 17:25 WIB ·

Perempuan Desa Berakit Lestarikan Mangrove, Bangkitkan Ekonomi Pesisir


					<em>Seorang nelayan perempuan Kampung Panglong, Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, bersiap melaut, Kamis (13/3/2025). (ANTARA/Laily Rahmawaty)</em> Perbesar

Seorang nelayan perempuan Kampung Panglong, Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, bersiap melaut, Kamis (13/3/2025). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Bintan [DESA MERDEKA] – Perjalanan menuju Desa Berakit, Bintan, Kepulauan Riau, pada Selasa (11/3) siang, mengungkap pesona alam yang tersembunyi. Namun, di balik keindahan itu, tersimpan kekhawatiran masyarakat nelayan akibat kerusakan ekosistem mangrove.

Kerusakan mangrove, yang disebabkan oleh pembangunan dan eksploitasi, berdampak pada hasil tangkapan ikan nelayan. Musim paceklik pun menambah kesulitan hidup mereka. Dahulu, hutan bakau menjadi sumber ekonomi dengan pembuatan arang. Namun, kini, masyarakat beralih melestarikan mangrove.

Perempuan Desa Berakit memainkan peran penting dalam upaya pelestarian ini. Mereka tidak hanya melaut, tetapi juga aktif dalam penyemaian dan penanaman bibit mangrove. Yayasan Care Peduli (Care Indonesia) mendampingi mereka, memberikan edukasi dan pelatihan keterampilan baru.

Perempuan Desa Berakit Lestarikan Mangrove, Bangkitkan Ekonomi Pesisir

Selain itu, perempuan Desa Berakit mengembangkan keterampilan membatik ecoprint dan cap dengan pewarna alami dari batang pohon bakau. Batik mangrove ini memiliki nilai jual tinggi dan berpotensi menjadi daya tarik ekowisata desa.

Upaya pelestarian mangrove ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Mereka menyadari pentingnya mangrove bagi ekosistem, ekonomi, dan kedaulatan negara.

Masyarakat Desa Berakit, khususnya perempuan, memiliki semangat konservasi yang tinggi. Mereka ingin mengembangkan desa mereka sebagai kawasan ekowisata yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian alam.

“Kami ingin Desa Berakit, Bintan, menjadi pusat perekonomian wisata. Ekonomi wisata bisa bertumbuh kalau alamnya tetap dijaga. Alam yang penting adalah mangrove,” kata CEO Care Indonesia, Abdul Wahid.

Dengan semangat dan kerja keras, perempuan Desa Berakit membuktikan bahwa pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Sulbar Bahas Aturan Desa Lindungi Terumbu Karang!

15 April 2025 - 09:05 WIB

Darurat Sampah Desa: Indramayu Tertinggal Jauh!

12 April 2025 - 05:06 WIB

Gringsingsari Berbenah: Industri Maju, Desa Bersih Berbudaya

11 April 2025 - 23:32 WIB

Gebrakan Gubernur Jabar: Stop Donasi Jalanan, Fokus Bersihkan Sungai Cikulu

11 April 2025 - 21:49 WIB

Jumat Bersih Desa Karangmekar: TNI-Warga Gotong Royong Ciptakan Lingkungan Asri

11 April 2025 - 17:12 WIB

Mangrove Desa Sidomulyo: Abrasi Jadi Wisata Edukasi Memukau!

11 April 2025 - 16:53 WIB

Trending di LINGKUNGAN