Tuban, Jawa Timur [DESA MERDEKA] – Desa Merkawang di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke tahap wawancara Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Jawa Timur 2025. Proses wawancara dilakukan secara daring oleh Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Timur pada Jumat (24/10). Keberhasilan ini adalah cerminan komitmen serius Pemerintah Desa Merkawang dalam menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, khususnya melalui inovasi berbasis digital.
Komisioner KI Jatim, M. Sholahuddin, dalam sesi wawancara, fokus menggali inovasi yang telah dan akan diterapkan oleh Desa Merkawang, serta menanyakan sejauh mana program tersebut memberikan dampak konkret dan manfaat bagi warga.
Kepala Desa Merkawang, Ahmad Wahib Al Haitimi, yang akrab disapa Wahib, menjelaskan bahwa Desa Merkawang memandang keterbukaan informasi publik sebagai instrumen vital untuk mendorong kemajuan ekonomi. “Kami fokus pada program penguatan transparansi berbasis digital, yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pembangunan sarana publik yang terbuka dan informatif,” tegas Wahib.
Menurut alumnus Universitas Brawijaya Malang ini, transparansi bukan sekadar pemenuhan kewajiban hukum untuk menyediakan data, tetapi bagaimana informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menggerakkan ekonomi desa, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk merealisasikannya, Desa Merkawang telah memulai dengan inisiatif Desa Cinta Statistik (Cantik) yang didukung data konkret. Pemdes Merkawang juga mengoptimalkan website desa sebagai pusat data dan informasi publik. Website ini menampilkan data pembangunan, kegiatan desa, transparansi keuangan, hingga potensi ekonomi lokal dalam format terbuka.
Wahib memaparkan beberapa inovasi digital lain yang sudah disiapkan, termasuk penyediaan buku tamu elektronik (e-tamu) dan rencana pengembangan dashboard Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) digital. Selain itu, layanan informasi digital dan fasilitas WiFi juga diperkuat di beberapa titik desa.
Inovasi yang paling disorot tim Monev adalah program digitalisasi data dan promosi produk UMKM lokal. Wahib menjelaskan, melalui website desa, pelaku UMKM di Merkawang kini dapat memasarkan produk unggulannya dengan lebih mudah dan luas, membuka akses pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.
Wahib optimis Merkawang dapat menjadi desa percontohan keterbukaan informasi sekaligus model penguatan ekonomi lokal berbasis transparansi. Ia berharap, keterbukaan informasi dapat berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi. “Keterbukaan informasi publik adalah wujud tanggung jawab moral kepada masyarakat. Kami percaya, transparansi bukan sekadar kewajiban hukum, namun kebutuhan bersama untuk membangun pemerintahan desa yang dipercaya, partisipatif, dan berdaya,” pungkasnya.
Redaksi Desa Merdeka



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.