Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

IPTEK · 24 Okt 2025 23:28 WIB ·

Inovasi Digital Merkawang: KIP Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Desa


					Inovasi Digital Merkawang: KIP Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Desa Perbesar

Tuban, Jawa Timur [DESA MERDEKA] Desa Merkawang di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke tahap wawancara Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Jawa Timur 2025. Proses wawancara dilakukan secara daring oleh Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Timur pada Jumat (24/10). Keberhasilan ini adalah cerminan komitmen serius Pemerintah Desa Merkawang dalam menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, khususnya melalui inovasi berbasis digital.

Komisioner KI Jatim, M. Sholahuddin, dalam sesi wawancara, fokus menggali inovasi yang telah dan akan diterapkan oleh Desa Merkawang, serta menanyakan sejauh mana program tersebut memberikan dampak konkret dan manfaat bagi warga.

Kepala Desa Merkawang, Ahmad Wahib Al Haitimi, yang akrab disapa Wahib, menjelaskan bahwa Desa Merkawang memandang keterbukaan informasi publik sebagai instrumen vital untuk mendorong kemajuan ekonomi. “Kami fokus pada program penguatan transparansi berbasis digital, yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pembangunan sarana publik yang terbuka dan informatif,” tegas Wahib.

Menurut alumnus Universitas Brawijaya Malang ini, transparansi bukan sekadar pemenuhan kewajiban hukum untuk menyediakan data, tetapi bagaimana informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menggerakkan ekonomi desa, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Untuk merealisasikannya, Desa Merkawang telah memulai dengan inisiatif Desa Cinta Statistik (Cantik) yang didukung data konkret. Pemdes Merkawang juga mengoptimalkan website desa sebagai pusat data dan informasi publik. Website ini menampilkan data pembangunan, kegiatan desa, transparansi keuangan, hingga potensi ekonomi lokal dalam format terbuka.

Wahib memaparkan beberapa inovasi digital lain yang sudah disiapkan, termasuk penyediaan buku tamu elektronik (e-tamu) dan rencana pengembangan dashboard Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) digital. Selain itu, layanan informasi digital dan fasilitas WiFi juga diperkuat di beberapa titik desa.

Inovasi yang paling disorot tim Monev adalah program digitalisasi data dan promosi produk UMKM lokal. Wahib menjelaskan, melalui website desa, pelaku UMKM di Merkawang kini dapat memasarkan produk unggulannya dengan lebih mudah dan luas, membuka akses pasar yang sebelumnya sulit dijangkau.

Wahib optimis Merkawang dapat menjadi desa percontohan keterbukaan informasi sekaligus model penguatan ekonomi lokal berbasis transparansi. Ia berharap, keterbukaan informasi dapat berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi. “Keterbukaan informasi publik adalah wujud tanggung jawab moral kepada masyarakat. Kami percaya, transparansi bukan sekadar kewajiban hukum, namun kebutuhan bersama untuk membangun pemerintahan desa yang dipercaya, partisipatif, dan berdaya,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Lawan Krisis Pangan, Sumbar Canangkan Gerakan Farm the Future

10 Oktober 2025 - 16:55 WIB

Kebon Ombo Farm Pamerkan Inovasi Bayam Kangkung Tanpa Cangkul

28 September 2025 - 06:10 WIB

Sahrul, Siswa SMK Brebes, Pelopor Petani Modern di Edufarm

23 September 2025 - 05:55 WIB

Revolusi Pertanian Jepang: Jaring Merah Halau Hama

22 September 2025 - 10:53 WIB

Melon Hidroponik Semarang, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa

19 September 2025 - 09:32 WIB

UGJ Cirebon Apresiasi Konservasi Flora Desa Menari Berbasis QR

17 September 2025 - 21:22 WIB

Trending di IPTEK