Jakarta [DESA MERDEKA] – Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di seluruh Indonesia didorong untuk berperan aktif dalam program makan siang gratis yang direncanakan akan dilaksanakan oleh pemerintahan mendatang. Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi yang membahas potensi kerjasama antara BUMDES dan UMKM dalam rangka mendukung program tersebut.
“BUMDES jangan hanya menjadi penonton,” tegas Panudi, host dalam program cakap SDGs Desa episode 369 tersebut. Ia menekankan pentingnya bagi BUMDES untuk proaktif mengidentifikasi UMKM lokal yang dapat menjadi mitra dalam penyediaan bahan makanan untuk program makan siang gratis.
Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan oleh BUMDES adalah melakukan pemetaan UMKM di desa masing-masing. UMKM yang terkait dengan produksi pangan, seperti peternakan, pertanian, dan pengolahan makanan, perlu diidentifikasi dan didata secara detail. “BUMDES harus mengorganisir dan mempersiapkan UMKM-UMKM ini agar siap terlibat dalam program makan siang gratis,” imbuh Suryokoco, seorang pegiat desa nasional.
Selain itu, aspek legalitas juga menjadi sorotan dalam diskusi tersebut. BUMDES perlu memastikan bahwa baik BUMDES maupun UMKM mitra telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). “NIB sangat penting untuk memudahkan akses ke berbagai program pemerintah dan kemudahan dalam berbisnis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Suryokoco juga menyoroti pentingnya peran pemerintah desa dalam mendukung pengembangan BUMDES. “Pemerintah desa harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk modal BUMDES agar dapat menjalankan usahanya dengan baik,” ujarnya.
Program makan siang gratis, menurut Suryokoco, bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga merupakan peluang besar bagi BUMDES untuk mengembangkan usahanya. “BUMDES dapat menjadi mesin uang bagi desa jika dikelola dengan baik,” tegasnya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.