Kupang [DESA MERDEKA] – Krisis air bersih masih menjadi tantangan serius di Nusa Tenggara Timur (NTT). Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT menunjukkan, 99 desa di sembilan kabupaten masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air minum utama. Kondisi ini disebabkan sulitnya akses terhadap sumber air bersih di wilayah tersebut.
Desa-desa tersebut tersebar di Kabupaten Alor (13 desa), Lembata (27 desa), Flores Timur (7 desa), Sikka (21 desa), Ende (1 desa), Manggarai (1 desa), Rote Ndao (3 desa), Sumba Barat Daya (24 desa), dan Nagekeo (2 desa).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) NTT, Alfonsus Theodorus, mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mengetahui lokasi desa-desa tersebut. Identifikasi potensi desa akan segera dilakukan untuk menjalankan program unggulan “One Village One Product” yang digagas Gubernur NTT.
“Data BPS ini menjadi perhatian utama pemerintah. Kami akan fokus mencari solusi permanen untuk masalah air bersih di 99 desa ini,” ujar Alfonsus, Rabu (12/3/2025).
Alfonsus menekankan pentingnya langkah penyelesaian yang cepat dan tepat. “Data BPS yang kami terima adalah data valid saat ini, dan menjadi dasar bagi kami untuk bertindak,” tegasnya.
Pemerintah NTT berkomitmen untuk segera mencari solusi air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat di 99 desa tersebut. Berbagai upaya akan dilakukan, termasuk eksplorasi sumber air baru, pembangunan infrastruktur air bersih, dan penerapan teknologi pengolahan air.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.