Menu

Mode Gelap
Ratusan Calon Kuwu Indramayu Ikuti Seleksi Tambahan Berbasis Komputer Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi

KESEHATAN · 24 Sep 2025 12:13 WIB ·

Upaya Kesehatan Jemput Bola, Puskesmas Pebayuran Berantas Kusta


					Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Bekasi, Jawa Barat [DESA MERDEKA] Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pebayuran mengambil langkah proaktif dalam menanggulangi penyakit kusta. Melalui program pengobatan gratis, Puskesmas ini menyelenggarakan Active Case Finding (ACF) dan pemberian obat pencegahan (kemoprofilaksis) di Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (24/9/2025).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor Desa Kertajaya ini bertujuan untuk mendeteksi dan menangani kasus kusta sejak dini, serta mengurangi risiko penularan di masyarakat. Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dalam upaya serius untuk menurunkan angka kasus kusta di wilayah setempat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Pebayuran, Noni Carolin, menjelaskan bahwa selain memberikan pengobatan gratis, tim medis juga melakukan deteksi dini secara intensif. “Pada hari ini kami melaksanakan pengobatan gratis khusus bagi warga yang mengidap penyakit kusta di Desa Kertajaya. Selain itu, tim kesehatan juga melakukan deteksi dini atau Active Case Finding agar kasus bisa segera ditangani sejak awal,” ujarnya.

Sebanyak 80 warga Desa Kertajaya berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini. Mereka tidak hanya mendapatkan penanganan medis, tetapi juga menerima kemoprofilaksis, yaitu obat pencegahan bagi anggota keluarga dan warga yang memiliki kontak erat dengan penderita. Langkah ini krusial untuk memutus rantai penularan dan mencegah penyebaran lebih luas.

Lebih dari sekadar tindakan medis, Noni Carolin menekankan pentingnya edukasi untuk menghilangkan stigma sosial terhadap penderita kusta. “Kami berharap masyarakat tidak ragu memeriksakan diri, karena kusta bisa disembuhkan jika ditangani sejak dini,” katanya. Stigma sosial seringkali menjadi hambatan utama bagi penderita untuk mencari pengobatan, yang berakibat pada keterlambatan penanganan dan peningkatan risiko penularan.

Respons dari warga Desa Kertajaya sangat positif. Mereka menyambut baik inisiatif Puskesmas Pebayuran yang melakukan pendekatan “jemput bola” ini. Warga menilai, langkah ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang menghadapi kendala akses dan biaya pengobatan. Program ini tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga memastikan layanan kesehatan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa.

(Ling/mis)

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Layanan Spesialis Jemput 2.000 Warga di Pasimarannu Selayar

14 November 2025 - 16:46 WIB

Kepala Dinkes Karawang Terancam Dicopot Usai Dianggap Abaikan Panggilan

27 Oktober 2025 - 21:04 WIB

Ratusan Dokter IDI Sumbar Bakti Sosial di Sijunjung

19 Oktober 2025 - 20:46 WIB

Alumni SMAN 1 Landbouw Bedah Sumbing Gratis Keempat di Payakumbuh

19 Oktober 2025 - 11:40 WIB

Dugaan Malpraktik Mursiiti: RS Hastein Gagal Beri Edukasi

17 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Kasus Medis Damai, RS Hastien Didesak Segera Konferensi Pers

12 Oktober 2025 - 14:46 WIB

Trending di KESEHATAN