Menu

Mode Gelap
11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme Dana Desa Aceh Singkil 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya

EKBIS · 12 Mar 2025 16:41 WIB ·

Sentra Krupuk Tuntang, Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Semarang


					Sentra Krupuk Tuntang, Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Semarang Perbesar

Kabupaten Semarang [DESA MERDEKA] – Desa Tuntang, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai sentra krupuk dengan lebih dari 30 pelaku home industri yang memproduksi kerupuk dari jenis ketela, kedelai, dan puli. Salah satu pelaku home industri, Pak Kalim dari dusun petet, memproduksi krupuk jenis puli/gendar dengan kapasitas produksi 1-2 kwintal setiap hari dan mempekerjakan 7 orang.

“Kami masih kuwalahan melayani customer yang sebagian besar dari luar kota,” kata Pak Kalim, Rabu 12 Maret 2025. Proses produksi krupuk dimulai sejak subuh dengan meracik adonan, memasak/rebus, dan kemudian proses pemintalan padat, cetak, wiwir/pendederan di rak untuk selanjutnya dijemur.

Selain krupuk puli, ada juga pelaku home industri yang memproduksi krupuk kedelai, yakni Mas Hisam dari dusun Gading, dengan kapasitas produksi 3 kwintal per hari dan mempekerjakan 10 orang. Hasil produksi krupuk ini kemudian dipasarkan ke distributor dari kota-kota besar.

“95% customer kami adalah distributor dari kota-kota besar,” kata Mas Hisam. “Mereka sudah bermitra dengan kami, sehingga kelancaran transaksi sudah terjaga.”

Sementara itu, Kepala Desa Tuntang, Pak Nadhirin, berkeinginan Desa Tuntang menjadi sentra krupuk di Kabupaten Semarang. “Kami ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi krupuk, serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Pak Nadhirin.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah desa akan bekerja sama dengan pelaku home industri untuk meningkatkan kualitas produk dan menetapkan harga yang sama. “Kami juga akan memanfaatkan BUMDes untuk mengelola proses marketing dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Pak Nadhirin.

Dengan demikian, Desa Tuntang diharapkan dapat menjadi sentra krupuk yang maju dan berkembang, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 77 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wagub Sumbar Temukan Uang Palsu di Pasar Banda Buek, Pemprov Pastikan Keamanan Takjil Ramadan

15 Maret 2025 - 22:55 WIB

NTT Jadi Provinsi Pertama Luncurkan KopDes Merah Putih, Perkuat Ekonomi Nelayan

15 Maret 2025 - 08:26 WIB

Keripik MU: Pemberdayaan Mualaf Mentawai Lewat UMKM Berbasis Potensi Lokal

13 Maret 2025 - 21:01 WIB

Bupati Ende Dorong Pembentukan BUMDes di Setiap Desa, Fokus Peningkatan Ekonomi Lokal

13 Maret 2025 - 15:22 WIB

BUMDes Delik Makmur Catat Peningkatan PAD, Fokus Pengembangan Wisata Edukasi di 2025

12 Maret 2025 - 13:37 WIB

Kopdes Merah Putih: 10 Desa Dipilih untuk Uji Coba, Modal Awal Masih Digodok

12 Maret 2025 - 08:40 WIB

Trending di EKBIS