Kabupaten Semarang [DESA MERDEKA] – Desa Tuntang, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai sentra krupuk dengan lebih dari 30 pelaku home industri yang memproduksi kerupuk dari jenis ketela, kedelai, dan puli. Salah satu pelaku home industri, Pak Kalim dari dusun petet, memproduksi krupuk jenis puli/gendar dengan kapasitas produksi 1-2 kwintal setiap hari dan mempekerjakan 7 orang.
“Kami masih kuwalahan melayani customer yang sebagian besar dari luar kota,” kata Pak Kalim, Rabu 12 Maret 2025. Proses produksi krupuk dimulai sejak subuh dengan meracik adonan, memasak/rebus, dan kemudian proses pemintalan padat, cetak, wiwir/pendederan di rak untuk selanjutnya dijemur.
Selain krupuk puli, ada juga pelaku home industri yang memproduksi krupuk kedelai, yakni Mas Hisam dari dusun Gading, dengan kapasitas produksi 3 kwintal per hari dan mempekerjakan 10 orang. Hasil produksi krupuk ini kemudian dipasarkan ke distributor dari kota-kota besar.
“95% customer kami adalah distributor dari kota-kota besar,” kata Mas Hisam. “Mereka sudah bermitra dengan kami, sehingga kelancaran transaksi sudah terjaga.”
Sementara itu, Kepala Desa Tuntang, Pak Nadhirin, berkeinginan Desa Tuntang menjadi sentra krupuk di Kabupaten Semarang. “Kami ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi krupuk, serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Pak Nadhirin.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah desa akan bekerja sama dengan pelaku home industri untuk meningkatkan kualitas produk dan menetapkan harga yang sama. “Kami juga akan memanfaatkan BUMDes untuk mengelola proses marketing dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Pak Nadhirin.
Dengan demikian, Desa Tuntang diharapkan dapat menjadi sentra krupuk yang maju dan berkembang, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.