Kebumen, Jawa Tengah [DESA MERDEKA] – Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Kabupaten Kebumen semakin menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat. BUMDesa Mekarsari, yang berlokasi di Desa Selokerto, Kecamatan Sempor, berhasil membukukan omzet miliaran rupiah hanya dalam waktu tiga tahun berkat inovasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) melalui program Samsat Budiman.
Sejak diluncurkan pada November 2022 sampai 22 September 2025, program ini telah mencatat transaksi hingga Rp 1,101 miliar. Angka tersebut menjadi bukti bahwa inovasi yang digarap dari desa mampu memberikan manfaat besar, baik bagi masyarakat maupun bagi keberlangsungan lembaga ekonomi desa.
Direktur BUMDesa Mekarsari, Banu Syaifilah, mengungkapkan bahwa sejak awal digagas, layanan Samsat Budiman mendapat sambutan positif. Pertumbuhan transaksi terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan membawa nama BUMDesa ini harum di tingkat provinsi. “Tahun 2023 kami mendapat hadiah satu unit motor listrik setelah menempati peringkat ketiga di Jawa Tengah. Lalu pada 2024, kami meraih peringkat pertama dengan penghargaan berupa satu unit sepeda motor,” ujar Banu, Kamis (25/9/2025).
Dekatkan Layanan Pajak Kendaraan
Sebelum ada layanan ini, warga Desa Selokerto dan sekitarnya harus menempuh perjalanan 8 hingga 10 kilometer menuju kantor Samsat terdekat. Kondisi tersebut kerap menyulitkan, terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu maupun akses transportasi. Kehadiran Samsat Budiman yang ditempatkan di kantor BUMDesa menjadi solusi nyata.
“Sekarang masyarakat cukup datang ke kantor BUMDesa untuk membayar pajak. Kami bahkan menyediakan layanan antar jemput berkas agar lebih memudahkan,” terang Banu. Kemudahan inilah yang membuat jumlah transaksi semakin meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap BUMDesa Mekarsari semakin kuat.
Penggerak Ekonomi Desa
Tidak berhenti pada layanan pajak, keberhasilan Samsat Budiman juga menjadi pemicu berkembangnya unit-unit usaha lain. BUMDesa Mekarsari kini mengelola berbagai bidang usaha, mulai dari peternakan domba dan kambing, layanan isi ulang air galon, hingga jasa fotografi. Semua dikelola secara profesional untuk mendukung pendapatan desa sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga.
Menurut Banu, strategi diversifikasi usaha ini penting agar BUMDesa tidak hanya bergantung pada satu sumber pemasukan. Dengan pengelolaan yang baik, setiap unit usaha dapat saling menopang dan memberikan kontribusi bagi keberlanjutan ekonomi desa.
Bukti Inovasi Desa
Capaian yang diraih BUMDesa Mekarsari menegaskan bahwa desa mampu menjadi pusat inovasi dan kemandirian ekonomi. Dengan dukungan masyarakat, pengelolaan yang transparan, serta sinergi bersama pemerintah daerah, BUMDesa dapat berkembang menjadi entitas ekonomi yang kuat dan berdaya saing tinggi.
Kisah sukses ini juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan mencari peluang yang sesuai dengan kebutuhan warganya. Dari desa kecil di Kebumen, terbukti sebuah gagasan sederhana bisa menghasilkan omzet miliaran rupiah sekaligus mengukuhkan desa sebagai motor penggerak pembangunan.

Jurnalis
NIM : JT 2207-0007



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.