Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

EKBIS · 13 Jul 2023 19:31 WIB ·

Pesona Bonsai Mojoagung: Seni Mini, Dampak Ekonomi Besar


					Penyelenggaraan kontes Bonsai Nasional bekerjasama dgn Bumdes Jatimulyo Perbesar

Penyelenggaraan kontes Bonsai Nasional bekerjasama dgn Bumdes Jatimulyo

Jombang [DESA MERDEKA] – Di jantung Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, bersemi sebuah perkumpulan unik yang menyatukan para seniman dan pecinta pohon hias mini: Mojoagung Bonsai Art (MBA). Komunitas ini merangkul anggota dari berbagai desa di Mojoagung, menciptakan jaringanSolidaritas para penggemar seni bonsai.

Berpusat di Desa Mancilan, MBA kini dipimpin oleh Ruben (40 tahun), seorang warga Betek yang aktif mempromosikan keberadaan komunitas melalui partisipasi dalam berbagai kontes bonsai. Baik skala lokal, regional, maupun nasional, bahkan hingga luar Pulau Jawa, karya-karya bonsai anggota MBA selalu berhasil mencuri perhatian. Sementara itu, Rodi Sambodo (54 tahun), seorang tokoh bonsai dari Desa Karobelah, bertindak sebagai pembina yang memberikan arahan dan bimbingan bagi perkembangan komunitas.

Sebagai organisasi yang berada di bawah naungan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), MBA memiliki peran penting dalam perkembangan seni bonsai di Jombang. Buktinya, pada Desember 2021, PPBI Cabang Jombang sukses menyelenggarakan kontes bonsai nasional di lapangan Joko Sambang, Desa Mancilan. MBA bertindak sebagai tuan rumah yang menyambut antusias para peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari Maluku hingga Papua.

Lebih dari sekadar hobi yang digandrungi para seniman, seni bonsai yang berasal dari Tiongkok ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian di tingkat desa. Mulai dari penjualan bibit tanaman bonsai, pupuk khusus, hingga berbagai aksesoris pendukung, semuanya menjadi komoditas yang diminati kalangan menengah ke atas. Selain itu, merawat bonsai juga menjadi solusi penghijauan lingkungan yang praktis bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan.

Meskipun istilah “bonsai” berasal dari bahasa Jepang, sejarah mencatat bahwa seni mengerdilkan tanaman ini pertama kali muncul di Tiongkok pada masa Dinasti Tsin (265-420 M). Kemudian, popularitas seni ini semakin meningkat pada masa Dinasti Tang (618-907 M). Komunitas MBA sendiri merawat berbagai jenis pohon yang populer dalam seni bonsai, di antaranya serut, beringin, sancang, sianci, dan kimeng.

Oleh karena itu, bagi para penggemar bonsai maupun masyarakat umum yang sekadar ingin menikmati keindahan pesona bonsai karya komunitas MBA, silakan berkunjung ke markas MBA di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Di sana, Anda dapat menyaksikan langsung keajaiban seni menata pohon mini yang memukau.

M.Slamet  https://youtu.be/uqwsoiANS8s

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Tuna Sumbar Terbang ke UEA, Eropa Jadi Bidikan Selanjutnya

11 Mei 2025 - 08:35 WIB

Tuna Sumbar Terbang ke UEA, Mendag Bidik Eropa

10 Mei 2025 - 12:26 WIB

Kisah Cemerlang BUMDes Bongancina: PAD dan Bebek Petelur

9 Mei 2025 - 16:22 WIB

Kebijakan Pemprov Sumbar Jadi Kunci Sukses Bank Syariah?

9 Mei 2025 - 14:58 WIB

Bank Syariah Sumbar Ungguli Nasional! Apa Rahasianya?

9 Mei 2025 - 13:56 WIB

Desa Kartasana Pandeglang: Pusat Ekspor Ikan Mas Koki

8 Mei 2025 - 14:26 WIB

Trending di EKBIS