Menu

Mode Gelap
Ratusan Calon Kuwu Indramayu Ikuti Seleksi Tambahan Berbasis Komputer Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi

SOSBUD · 15 Sep 2025 20:06 WIB ·

Pengobatan Alternatif dan Budaya Jawa Hidup di Pringsewu


					Pengobatan Alternatif dan Budaya Jawa Hidup di Pringsewu Perbesar

Pringsewu, Lampung [DESA MERDEKA] Paguyuban Banteng Suro dan Panjisewu Kabupaten Pringsewu kembali menggelar bakti sosial berupa pengobatan alternatif terapi non-medis. Kegiatan ini bertujuan memberikan relaksasi dan peregangan otot bagi masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menjadi ajang untuk melestarikan budaya lokal.

Pada Minggu, 14 September 2025, kegiatan bakti sosial tersebut diadakan di Dusun Sinar Bontor, Pekon Sinar Mulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Berbeda dari biasanya, acara kali ini tidak disertai pertunjukan seni kuda lumping karena keterbatasan tertentu. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat paguyuban dalam memberikan bantuan.

Meski dengan segala keterbatasan alat dan tenaga, pengabdian mereka tetap terlaksana. Paguyuban Banteng Suro dan Panjisewu percaya bahwa pelestarian adat dan budaya, seperti tari kuda lumping, adalah warisan leluhur yang harus dijaga dari pengaruh budaya asing. Mereka berharap dapat menularkan semangat ini kepada generasi muda melalui berbagai kegiatan.

Di tengah era modern yang serba digital, pemahaman masyarakat terhadap budaya Indonesia cenderung menurun. Banyak yang menganggap kebudayaan sebagai hal kuno dan tidak relevan. Salah satu contohnya adalah keris, yang sering disalahpahami sebagai benda mistis dan syirik, padahal memiliki nilai budaya yang sangat tinggi.

Paguyuban Banteng Suro dan Panjisewu berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya. Mereka ingin menepis anggapan negatif tersebut dan menunjukkan betapa berharganya warisan leluhur bangsa Indonesia. Selain dua paguyuban ini, masih banyak komunitas lain yang juga giat mengenalkan seni dan budaya dengan berbagai metode, guna memperkuat pemahaman masyarakat terhadap identitas bangsa.

Kegiatan bakti sosial dan pelestarian budaya seperti ini menunjukkan peran aktif masyarakat dalam menjaga warisan leluhur. Dengan terus mengadakan acara serupa, diharapkan kesadaran akan pentingnya budaya Indonesia semakin meningkat di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wayang Golek Tutup Hajat Bumi Bantarjaya, Pererat Warga

14 November 2025 - 23:21 WIB

Tiga Dongdang Meriahkan Hajat Bumi Bantarjaya, Simbol Syukur dan Persatuan

14 November 2025 - 14:54 WIB

Riau Cetak Kader Ulama Baru Penggerak Dakwah Desa

14 November 2025 - 04:12 WIB

Toleransi Hidup: Desa Pabuaran Sambut Delegasi Lintas Iman

14 November 2025 - 03:02 WIB

Pesta Budaya Bekasi: Hajat Bumi Bantarjaya Digelar 14 November

13 November 2025 - 18:04 WIB

Polemik Kecimol: Dilarang di Sejumlah Desa Lombok Tengah

11 November 2025 - 11:30 WIB

Trending di SOSBUD