Penulis: Setiyo Haryono*
Desa Merdeka – (Redaksional): Pembangunan desa telah menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan nasional di Indonesia. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa desa merupakan bagian penting dari struktur sosial dan ekonomi negara.
Meskipun kota sering menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, desa menyimpan potensi sumber daya alam dan budaya yang luar biasa. Sayangnya, ketimpangan pembangunan antara desa dan kota kerap menimbulkan masalah kesenjangan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan berbasis dampak diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Pembangunan berbasis dampak menekankan pada hasil nyata yang berkelanjutan, baik dalam hal ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Fokusnya bukan hanya pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat desa dalam jangka panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, pemerintah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya lokal, mengurangi kesenjangan, serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
Landasan Filosofis Pembangunan Desa
Secara filosofis, pembangunan desa berbasis dampak berakar pada prinsip-prinsip keadilan sosial, keberlanjutan, dan kemandirian. Ide ini sejalan dengan konsep community-based development yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal untuk menjadi pelaku utama dalam proses pembangunan.
Filosofi ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Pembangunan yang dilakukan dengan pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan ekologi.
Konsep ini juga mengacu pada gagasan pembangunan yang inklusif, di mana setiap anggota masyarakat desa, tanpa memandang status ekonomi atau sosial, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari hasil pembangunan. Landasan filosofis ini mendukung pandangan bahwa pembangunan bukan hanya masalah pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang penciptaan masyarakat yang adil, makmur, dan berkelanjutan.
Tujuan Pembangunan Desa
Tujuan utama pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh. Secara spesifik, pembangunan desa berbasis dampak memiliki beberapa tujuan penting, antara lain
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa: Baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Pembangunan desa harus mampu memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
- Menciptakan kemandirian ekonomi desa: Melalui pemanfaatan potensi sumber daya lokal, baik dari sektor pertanian, pariwisata, kerajinan, maupun usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).
- Mengurangi ketimpangan antara desa dan kota: Dengan memfasilitasi akses yang setara terhadap infrastruktur, teknologi, dan pasar.
- Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan: Proses pembangunan desa harus melibatkan masyarakat secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek pembangunan.
- Menjaga keberlanjutan lingkungan: Pembangunan desa harus mempertimbangkan dampak ekologis jangka panjang, sehingga ekosistem tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Dampak Dan Manfaat Pembangunan Desa
Pembangunan berbasis dampak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Secara ekonomi, pembangunan ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan potensi ekonomi lokal. Desa yang berhasil memanfaatkan sumber daya lokalnya secara efektif dapat menjadi pusat ekonomi yang mandiri, mengurangi ketergantungan pada kota dan memperkuat pasar domestik.
Secara sosial, pembangunan desa dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses yang lebih baik ke layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan. Ini juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan masyarakat lokal, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi dan sosial.
Dari segi lingkungan, pembangunan berbasis dampak yang berkelanjutan mendorong pengelolaan sumber daya alam yang bijak, mengurangi risiko kerusakan lingkungan, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Desa-desa yang menerapkan praktik pembangunan ramah lingkungan tidak hanya melindungi alam sekitarnya, tetapi juga dapat mengembangkan sektor pariwisata berbasis alam dan budaya, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.
Kesimpulan
Pembangunan berbasis dampak di desa adalah pendekatan strategis yang tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat secara holistik dan berkelanjutan.
Dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dan pengelolaan sumber daya lokal yang bijak, pembangunan desa dapat menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
______
*Setiyo Haryono: adalah Seorang Pendamping Desa dari Kementerian Desa PDTT. Ditugaskan untuk mendampingi dan memfasilitasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Selama kurun 9 tahun menjadi pendamping desa telah banyak membantu desa dalam mencapai visinya melalui pemanfaatan Dana Desa. Fokus pendampingan yang dilakukan adalah pemberdayaan potensi desa. Sehingga desa mampu mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki untuk pencapaian visi.
Selain sebagai pendamping desa, ia juga aktif sebagai relawan jurnalis dibawah asosiasi Mobile Jurnalis Indonesia (MoJo)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.