Menu

Mode Gelap
Desa Pengkok Sragen: Magnet Kurban Terbanyak di Hari Raya Iduladha 2025 Idul Adha 2025: Glagahagung Pecahkan Rekor Kurban! Idul Adha 2025: Sapi Kurban Presiden Prabowo Hadir di Tegal Sapi Kurban Presiden Seberat 1,1 Ton Gegerkan Purworejo! Morotai: Puluhan Kades Tersandung Kode Etik, Diduga Gelapkan Dana Desa

LINGKUNGAN · 11 Mei 2025 20:15 WIB ·

Pekalongan Belum Tidur, Komunitas Bangkit Lawan Sampah


					Pekalongan Belum Tidur, Komunitas Bangkit Lawan Sampah Perbesar

Pekalongan [DESA MERDEKA] – Sejumlah komunitas di Kota Pekalongan bersatu dalam kegiatan Bareng-Bareng Bebarengan bertema Pekalongan Belum Tidur, sebuah gerakan bersama yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas komunitas serta kepedulian terhadap isu lingkungan, khususnya persoalan sampah yang kian marak di wilayah ini.

Nama “Bareng-Bareng Bebarengan” dipilih karena kegiatan ini melibatkan banyak komunitas secara gotong royong. Istilah “Bebarengan” menegaskan bahwa acara ini dijalankan secara kolektif, saling bantu, dan setara.

Sementara itu, tema “Pekalongan Belum Tidur” dipilih karena terdengar ringan namun menyentil. Maknanya adalah bahwa semangat untuk membangun dan memperbaiki Pekalongan masih terus hidup, melalui gerakan akar rumput yang nyata dan aktif.

Acara inti dilaksanakan pada 11 Mei 2025 pukul 13.00–17.00 WIB, bertempat di Eks. Pendopo Kabupaten Pekalongan dan area sekitar Alun-alun Kota Pekalongan. Dalam acara ini, peserta mengikuti berbagai rangkaian kegiatan seperti talk show, walking tour, dan campaign ekologi.

Beberapa komunitas yang terlibat antara lain: GUSDURian Pekalongan, Teman Jalan Pekalongan, Aksi Kamisan Pekalongan Raya, Perpustakaan Jalanan, Assakinah Teman Tuli, Notic ID, Kobar Pekalongan, TBM Hidup Punya Cerita, Moonlight Brother, Papercut Collage, dan Komunitas Kamera Lubang Jarum.

Total peserta mencapai sekitar 70 orang, termasuk perwakilan siswa dari SMP dan SMA serta masyarakat umum.

Acara Talkshow Ekologi bertajuk “Persoalan Sampah Kita” lokasi di Eks Pendopo Kab Pekalongan

Zaki, selaku ketua panitia, menekankan pentingnya peran generasi muda.”Generasi muda harus sadar akan lingkungan, terutama permasalahan sampah yang terjadi di Pekalongan.” Ujarnya
“Kita perlu membentuk kultur dan kebiasaan baru untuk masa depan yang lebih baik.” Imbuhnya

Salah satu sesi utama adalah Talkshow Ekologi bertajuk “Persoalan Sampah Kita”, yang dimoderatori oleh Bayu. Hadir dua pemateri dengan pandangan kritis dan tajam.
Eko Budi Santoso, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, menyoroti lemahnya sistem pengelolaan sampah di kota tersebut.”Lemahnya pengelolaan sampah di Kota Pekalongan jadi penyebab TPA Kota Pekalongan ditutup,” ujarnya.
TPA Degayu di Pekalongan, TPA Aek Nabobar di Tapanuli Tengah, dan TPA Rate di Ende adalah 3 TPA yang ditutup total karena pencemaran berat dan tidak layak, dari total 343 TPA di Indonesia yang akan ditutup atau ditata ulang karena kondisinya yang memburuk.

Pemateri kedua, Huda, seorang pegiat lingkungan, menggarisbawahi pentingnya kesadaran pribadi masyarakat. “Tidak ada rasa malu masyarakat ketika membuang sampah sembarangan.”ujarnya penuh emosi.
“Kesadaran orangnya sendirilah jadi solusi. Manusia harus sadar ekologi,” tegasnya.

Selain edukasi, kegiatan ini menjadi ruang berbagi pengalaman, memperluas jejaring, dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga ekologi. Sebagai tindak lanjut, kampanye lingkungan akan digelar mulai 12 Mei hingga 12 Juni 2025, dan ditutup dengan pemberian penghargaan pada 13 Juni 2025.

Melalui gerakan ini, para komunitas di Pekalongan berharap dapat menanamkan kesadaran ekologis secara berkelanjutan, sekaligus mendorong lahirnya budaya baru yang lebih peduli terhadap lingkungan—dimulai dari kebiasaan sederhana, namun berdampak besar bagi masa depan kota dan generasi mendatang.

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Intani dan Pegadaian Panen Padi Rendah Karbon di Karawang

17 Juni 2025 - 22:18 WIB

Perempuan Adat Malinau Lindungi Hutan dari Perambah

15 Juni 2025 - 05:03 WIB

Tambang Nikel Raja Ampat: Anak Muda Papua Desak Pemerintah Bertanggung Jawab

14 Juni 2025 - 07:15 WIB

Dusun Kusuhijrah Terendam Banjir: Urgensi Drainase Memadai dan Peran Aktif Warga

9 Juni 2025 - 23:04 WIB

Maluku Tenggara: Kala Air Mata Meluap di Ohoiel

7 Juni 2025 - 01:02 WIB

Proyek Jalan Sukakerta-Bekasi Disorot: Beton Tipis, Warga Geram!

6 Juni 2025 - 21:53 WIB

Trending di LINGKUNGAN