Wonogiri [DESA MERDEKA] – Keterbatasan lahan nyatanya bukan penghalang bagi kreativitas. Di Wonogiri, seorang warga bernama Maryono membuktikan hal tersebut. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya yang hanya berukuran 6×8 meter, ia berhasil menyulapnya menjadi kebun mentimun yang produktif. Maryono menanam mentimun-mentimunnya menggunakan polybag, sebuah solusi cerdas untuk bercocok tanam di ruang terbatas.
Lebih menarik lagi, Maryono sepenuhnya mengandalkan pupuk organik buatannya sendiri. Ia tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali dalam proses penanamannya. Hasilnya sungguh memuaskan. Sebanyak 50 kilogram mentimun berhasil ia panen. Mentimun hasil kebunnya ini memiliki rasa yang manis dan segar, tanpa sedikit pun rasa pahit yang seringkali dijumpai pada mentimun pada umumnya.

Mentimun memang menjadi salah satu sayuran favorit masyarakat. Selain sering menjadi lalapan yang menyegarkan, mentimun juga nikmat diolah menjadi minuman pelepas dahaga. Selain rasanya yang segar, mentimun juga kaya akan air dan antioksidan. Kandungan nutrisi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan juga kecantikan kulit. Selain itu, tanaman mentimun memiliki keunggulan tersendiri karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai jenis iklim.
Oleh karena kemampuannya beradaptasi, mentimun dapat tumbuh dengan baik dan optimal terutama pada kondisi iklim kering dengan paparan sinar matahari penuh serta suhu ideal antara 21 hingga 27 derajat Celcius. Keberhasilan Maryono membuktikan bahwa dengan ketekunan dan pemanfaatan lahan yang cerdas, siapa saja dapat menikmati hasil panen sayuran segar dari pekarangan rumah sendiri, meskipun dengan lahan yang sangat terbatas. Kisah inspiratif dari Wonogiri ini tentu dapat menjadi motivasi bagi banyak orang untuk mulai berkebun di rumah.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.