Jakarta (DESA MERDEKA) – Pernah penasaran bagaimana cara memaksimalkan WhatsApp untuk pengembangan komunitas? Dalam serial Program Ruang Cakap SDGs Desa edisi 345, Suryokotjo, penggiat sosial media dan CEO TVDesa, membagikan tips dan trik mengelola WhatsApp, mulai dari grup hingga channel.
“WhatsApp itu bukan hanya untuk chat biasa, lho!” ujar Suryokotjo. Aplikasi pesan instan ini ternyata punya segudang fitur yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk membangun komunitas yang solid.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah perbedaan antara grup dan channel WhatsApp. Grup lebih cocok untuk diskusi interaktif, sementara channel lebih ideal untuk menyebarkan informasi satu arah. “Bayangkan channel seperti buletin digital yang bisa diakses banyak orang,” jelas Suryokotjo.
Selain itu, Suryokotjo juga menyoroti pentingnya etika berkomunikasi di WhatsApp. “Jangan sampai niat baik berbagi informasi malah menimbulkan kesalahpahaman,” katanya. Ia mengingatkan agar pengguna WhatsApp lebih bijak dalam menggunakan fitur-fitur seperti status, grup, dan channel.
Tips Menggunakan WhatsApp:
- Pahami perbedaan grup dan channel.
- Jaga etika berkomunikasi. Hindari menyebarkan hoaks atau informasi yang tidak valid.
- Manfaatkan fitur-fitur terbaru. Seperti polling, katalog produk, dan lain-lain.
- Buat grup atau channel yang jelas tujuannya.
- Jadilah anggota grup yang aktif dan positif.
Dengan memahami tips-tips di atas, kita bisa memanfaatkan WhatsApp secara maksimal untuk mendukung berbagai aktivitas, termasuk pengembangan desa. “Dengan WhatsApp, kita bisa saling terhubung dan berbagi informasi dengan lebih efektif,” tutup Suryokotjo.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.