Pendahuluan: Semangat yang Tak Pernah Padam
Pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, KODE Indonesia kembali menggelar rapat daring melalui platform Zoom. Rapat ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mengonsolidasikan semangat gotong royong berbasis koperasi digital yang tengah dikembangkan secara progresif. Dipandu langsung oleh Suryokoco dari KODE Indonesia, rapat dihadiri oleh sejumlah tokoh komunitas desa, seperti S. Purwanto, Mochamad Lukman, dan Iskandar Kurdo.
Pertemuan ini bukan semata ajang koordinasi, tetapi menjadi ruang aktualisasi gagasan, berbagi visi, dan merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Di tengah geliat semangat perayaan kemerdekaan bulan Agustus, KODE Indonesia memantapkan diri untuk menghadirkan koperasi yang adaptif, digital, dan menjangkau lebih banyak warga desa di seluruh Nusantara.
Koperasi Digital: Dari Gagasan Menjadi Aksi
Salah satu agenda utama yang disampaikan oleh Suryokoco adalah perkembangan digitalisasi tata kelola koperasi. KODE Indonesia telah menjalin kerja sama strategis dengan pengembang aplikasi koperasi berbasis akuntansi digital, yakni Koperasi Komite. Hal ini menandai akselerasi implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP) yang kini menjadi tulang punggung operasional koperasi berbasis teknologi.
Tak hanya itu, inovasi berikutnya adalah peluncuran WA Chatbot yang akan melayani proses pendaftaran anggota baru, penyampaian notifikasi simpanan, hingga interaksi layanan koperasi secara otomatis. Dengan pendekatan ini, KODE Indonesia ingin membuktikan bahwa koperasi bisa dan harus menjadi institusi yang lincah di era digital.
Tata Kelola Keanggotaan: Terbuka tapi Terukur
Perdebatan tentang siapa yang layak menjadi anggota koperasi kerap muncul. Dalam rapat ini ditegaskan bahwa keanggotaan KODE Indonesia tetap selektif, namun tidak eksklusif. Syarat utama adalah partisipasi dalam pelatihan dasar koperasi dan pengenalan nilai-nilai KODE Indonesia.
Setelah mengikuti dua sesi pelatihan dan memahami semangat dasar koperasi komunitas desa, seseorang dapat mengajukan diri menjadi anggota. Bahkan, untuk meringankan beban, simpanan pokok yang nilainya relatif besar dapat dibayarkan secara bertahap. Ini adalah bentuk inklusi yang tetap menjaga mutu partisipasi anggota.
Buku TPP: Menakar dan Menalar KDMP
Agenda berikutnya adalah penyusunan buku bertajuk “TPP Menakar dan Menalar KDMP”. Buku ini dirancang sebagai refleksi kolektif dari para Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di seluruh Indonesia mengenai gerakan Koperasi Desa Merah Putih.
Data awal menunjukkan bahwa terdapat 141 responden yang mengisi kuesioner selama sepekan, dari tanggal 24 hingga 31 Juli 2025. Responden terdiri dari berbagai tingkatan TPP—dari APM Nasional hingga PLD di pelosok desa. Draft awal buku telah masuk tahap layout dan editing, dengan target finalisasi pada 9 Agustus 2025.
KODE Indonesia juga mengupayakan kata sambutan dari Menteri Koperasi dan Menteri Desa serta kata pengantar dari tokoh-tokoh nasional seperti Prof. DR. Baik, Pak Mukham (eks Ketua Pansus RUU Desa), dan lainnya. Buku ini akan diterbitkan dalam bentuk cetak dan digital, serta diberikan secara gratis kepada seluruh responden.
Ekspedisi eXpeDESA: Memotret Gerakan Desa
Agenda besar lainnya adalah pelaksanaan eXpeDESA Java Plus, sebuah ekspedisi keliling Jawa untuk mendokumentasikan inovasi desa. Rute awal akan dimulai dari Semarang pada 11 Agustus, dilanjutkan ke Jogja, Temanggung, Magelang, Wonosobo, hingga Purworejo.
Misi ekspedisi ini mencakup:
- Mengunjungi koperasi desa dan BUMDes inspiratif
- Mempublikasikan kegiatan melalui kanal media sosial
- Menjalin kolaborasi strategis dengan mitra lokal (RRI, Kopindwil, komunitas)
- Mempromosikan produk koperasi seperti media, aplikasi digital, dan komoditas
Ekspedisi ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan ideologis tentang harapan baru di desa-desa. Kanal Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube telah disiapkan untuk mengabadikan jejak langkah ekspedisi.
Unit-Unit Usaha Koperasi: Menuju Kemandirian
Dalam sesi paparan, Suryokoco menyampaikan bahwa KODE Indonesia telah mengembangkan empat unit usaha utama:
- Unit Media – Mengelola berbagai kanal komunikasi dan publikasi
- Unit Teknologi – Mengembangkan aplikasi koperasi dan sistem digital lainnya
- Unit Konsultan – Menyediakan layanan profesional untuk desa, koperasi, dan BUMDes
- Unit Pemasaran – Memasarkan produk-produk koperasi seperti pupuk dan air mineral
Produk-produk ini bukan hanya komoditas, melainkan bagian dari gerakan ekonomi kerakyatan yang ingin dimajukan oleh desa, dari desa, dan untuk desa.
Penutup: Optimisme dan Komitmen
Rapat malam itu diakhiri dengan semangat optimisme yang kuat. Harapan agar ekspedisi dan peluncuran buku bisa menjadi momentum penting membangun kepercayaan publik terhadap koperasi desa.
Suryokoco mengingatkan bahwa perjalanan ini masih panjang. Namun, dengan kolaborasi, teknologi, dan semangat gotong royong, KODE Indonesia siap menjelajahi seluruh penjuru Nusantara—dari Jawa, Borneo, Celebes, Maluku, hingga Papua.
“Jangan anggap ini hanya jalan-jalan, karena yang kita bawa adalah mimpi dan bukti bahwa desa bisa,” tutupnya.
Catatan ini disusun berdasarkan transkrip rapat internal KODE Indonesia tanggal 5 Agustus 2025.

Jurnalis dan Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Peduli Desa. Saat ini adalah Ketua Komunitas Desa Indonesia dan Koordinator Mobile Journalist Desa



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.