Muara Enim [DESA MERDEKA] – Lahan tidur seluas 1,3 hektar di Desa Tanjung Karangan, Muara Enim, kini bertransformasi menjadi hamparan hijau. Lebih dari 40.000 bibit tanaman tumbuh subur di sana. Keajaiban ini merupakan wujud nyata dari Program Eco Agrotomation (Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan).
Keberhasilan program ini tak lepas dari peran Zailani, seorang Local Hero berusia 40 tahun dari desa setempat, serta dukungan berkelanjutan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Zailani bercerita, inisiatif budidaya tanaman berbasis otomasi dan ramah lingkungan ini bermula dari pembinaan Program Kampung Iklim oleh PTBA di Desa Tanjung Karangan. Dari sinilah, semangat peduli lingkungan tumbuh kuat di tengah masyarakat desa. Bersama sepuluh anggota timnya, Zailani kemudian fokus mengembangkan Program Eco Agrotomation demi mendukung program penghijauan di wilayah sekitar.
Pada tahun 2022, Zailani bersama PT Bukit Asam Tbk memulai pengembangan usaha dengan menerapkan otomasi berbasis energi terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi sumber energi utama dalam proses budidaya tanaman. Sebelumnya, penyiraman dan pemupukan dilakukan secara manual, sehingga takaran air dan pupuk sulit dijaga sesuai standar kebutuhan tanaman.
Berkat penerapan otomasi, penyiraman dan pemupukan kini berlangsung otomatis dengan takaran yang presisi. Hasilnya, tanaman tumbuh lebih optimal dan penggunaan air menjadi jauh lebih efisien. Sistem otomasi ini juga dilengkapi dashboard monitor yang terhubung dengan ponsel, memudahkan pengelolaan dan pemantauan budidaya tanaman secara real-time.
Misi ramah lingkungan tercapai melalui pemanfaatan PLTS sebagai sumber listrik utama. Selain berkontribusi pada penurunan emisi dari proses budidaya, otomasi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ini juga berhasil menekan biaya operasional harian secara signifikan.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Bukit Asam Tbk atas dukungan yang berkelanjutan dalam mengembangkan program ini menjadi lebih baik. Dukungan tersebut meliputi pelatihan, pendampingan, hingga pengembangan program yang inovatif. Bersama tim, saya tak pernah lelah mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan, demi menjaga kelestarian bumi yang kita tinggali,” ungkap Zailani penuh semangat.
Sementara itu, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono, menegaskan bahwa target karbon netral (Net Zero Emission) serta upaya penanggulangan perubahan iklim memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Sinergi bersama para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, menjadi kunci utama.
“Komitmen ini kami buktikan dengan menggandeng para pionir, inisiator, dan agen perubahan, yaitu para Local Hero, untuk bersama-sama menciptakan perubahan positif bagi peradaban yang lebih baik,” jelas Hartono.
Kini, Program Eco Agrotomation di Desa Tanjung Karangan tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, tetapi juga secara rutin menjalankan program kepedulian sosial. Bantuan diberikan kepada lansia, anak yatim, serta bantuan insidentil bagi korban bencana alam. Lebih dari itu, lahan ini telah berkembang menjadi destinasi agrowisata edukatif. Berbagai instansi pendidikan dan pemerintah sering melakukan kunjungan untuk belajar tentang budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan ini.

Joni Karbot, S.Th.I
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.