Menu

Mode Gelap
Desa Pengkok Sragen: Magnet Kurban Terbanyak di Hari Raya Iduladha 2025 Idul Adha 2025: Glagahagung Pecahkan Rekor Kurban! Idul Adha 2025: Sapi Kurban Presiden Prabowo Hadir di Tegal Sapi Kurban Presiden Seberat 1,1 Ton Gegerkan Purworejo! Morotai: Puluhan Kades Tersandung Kode Etik, Diduga Gelapkan Dana Desa

OPINI · 30 Apr 2025 12:47 WIB ·

Krisis Petani Muda di Indonesia dan Solusi Mengatasinya


					Krisis Petani Muda di Indonesia dan Solusi Mengatasinya Perbesar

Opini [DESA MERDEKA] – Pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan Indonesia. Namun, ironisnya, sektor ini menghadapi krisis serius: kekurangan regenerasi petani muda. Data menunjukkan rata-rata usia petani Indonesia kini di atas 45 tahun. Jika dibiarkan, krisis ini bisa mengancam masa depan pertanian nasional.

Banyak faktor yang membuat generasi muda enggan menjadi petani. Di antaranya adalah rendahnya pendapatan, minimnya akses teknologi, serta citra petani yang dianggap profesi “kurang bergengsi”. Selain itu, lahan pertanian yang semakin sempit dan terbatasnya modal usaha memperparah kondisi ini.

Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengubah persepsi ini. Petani harus diposisikan sebagai profesi strategis dan modern. Program edukasi berbasis teknologi pertanian, seperti penggunaan drone, sensor tanah, dan platform digital pemasaran hasil panen, perlu diperluas ke kalangan muda.

Solusi lain adalah menciptakan ekosistem agribisnis yang menarik. Ini bisa dilakukan melalui dukungan pembiayaan startup pertanian, akses pasar yang lebih luas, serta program inkubasi bisnis agritech. Dengan begitu, bertani tidak lagi identik dengan pekerjaan berat berpenghasilan rendah, melainkan profesi inovatif yang menguntungkan.

Pendidikan vokasi berbasis agribisnis juga harus diperkuat. Sekolah dan kampus perlu menawarkan kurikulum pertanian modern yang menggabungkan ilmu agronomi, manajemen bisnis, dan teknologi digital. Program magang di perusahaan agritech lokal maupun luar negeri bisa menjadi jembatan nyata untuk membangun kompetensi anak muda.

Selain itu, role model petani sukses perlu lebih banyak diangkat ke media sosial dan media massa. Kisah sukses ini bisa menginspirasi generasi muda bahwa bertani dapat membawa prestise, pendapatan tinggi, bahkan kontribusi besar terhadap negara.

Jika semua pihak bergerak bersama — pemerintah, swasta, pendidikan, dan komunitas — krisis petani muda dapat diatasi. Pertanian Indonesia pun akan memiliki masa depan yang lebih cerah, inovatif, dan berkelanjutan.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ekosipasi: Antara Kopi, Gunung, dan Asap Cerutu – Sebuah Filosofi Hidup dan Perjuangan.

13 Juni 2025 - 09:46 WIB

Koperasi Merah Putih: Fondasi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lestari dari Desa

13 Juni 2025 - 06:04 WIB

Koperasi Merah Putih: Menggali Emas Pariwisata Desa dalam Dekapan Digital

12 Juni 2025 - 06:04 WIB

Pramoedya dan Perlawanan Digital : Refleksi atas Nasib Driver Ojol dalam Kapitalisme Pengawasan.

11 Juni 2025 - 22:47 WIB

Darurat Sampah Plastik Mengancam Lingkungan dan Kesehatan

9 Juni 2025 - 21:34 WIB

Dari Jalanan ke Jenewa: Helm, Algoritma, dan Keadilan yang Diperjuangkan

9 Juni 2025 - 13:12 WIB

Trending di OPINI