Tidore Kepulauan [DESA MERDEKA] — Sebuah momen bersejarah kembali terukir di Kota Tidore Kepulauan pada Kamis, 17 April 2025. Bertempat di Aula Nuku, Kantor Walikota Tidore, dilaksanakan acara pelepasan personel Resimen II Pelopor Pasukan Brigade Mobil (Brimob) III Korps Brimob Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Amole 2025 di bawah kendali operasi Kepolisian Daerah (Polda) Papua. Setelah acara pelepasan, pasukan bergerak menuju Pelabuhan Trikora Tidore untuk diberangkatkan menuju tanah Papua.
Peristiwa ini membangkitkan memori kolektif akan jejak sejarah pada tahun 1962. Kala itu, Resimen Tim Pertempuran (RTP) atau yang dikenal juga sebagai Resimen Pelopor (unit para komando Brimob), di bawah kepemimpinan Inspektur Polisi Tingkat I Anton Soedjarwo, melancarkan infiltrasi ke Irian Barat melalui Pulau Tidore dalam rangka Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora). Operasi ini bertujuan untuk membebaskan Irian Barat, yang kini dikenal sebagai Papua, dari cengkeraman kolonial Belanda dan mengintegrasikannya ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi.
Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, S.Sos., dalam sambutannya yang membacakan amanat Walikota Tidore, menyampaikan rasa hormat dan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada Tidore untuk menjadi lokasi pelepasan pasukan Brimob yang akan bertugas di Papua. “Sebuah kehormatan bagi kami dapat melepas Pasukan Brimob untuk bertugas ke Papua, dilaksanakan di Tidore tepatnya Aula Sultan Nuku dan berangkat melalui Pelabuhan Trikora Tidore,” ujarnya.
Acara pelepasan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Maluku Utara, yakni Komandan Batalyon (Danyon) A Pelopor Sat Brimob Polda Malut, Komisaris Polisi (Kompol) Wahidin, S.Sos., Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Tidore, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1505 Tidore, para Staf Ahli Walikota, para Asisten Sekretaris Daerah (Sekda), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pejabat Eselon III lainnya.
Dalam amanatnya, Walikota Tidore Kepulauan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel Pasukan Brimob yang akan mengemban tugas dalam Operasi Amole Tahun 2025 di bawah kendali operasi Polda Papua. Beliau menekankan bahwa dipilihnya Tidore sebagai tempat pelepasan memiliki makna historis yang mendalam, mengingat eratnya hubungan sejarah antara Papua dan Tidore.
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1950, Tidore secara resmi bergabung dengan Republik Indonesia, seiring dengan bubarnya Republik Indonesia Serikat (RIS) yang diputuskan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada Desember 1949.
Lebih jauh lagi, Tidore memainkan peran aktif dalam upaya mempersatukan wilayah Indonesia, termasuk menjadi bagian penting dalam pembentukan provinsi perjuangan Irian Barat pada tahun 1956. Pada tahun yang sama, Sultan Zainal Abidin Syah diangkat sebagai Gubernur Irian Barat, dengan Tidore ditetapkan sebagai ibukotanya.
Keterlibatan Tidore dalam upaya pembebasan Irian Barat mencapai puncaknya dalam Operasi Trikora. Pulau ini menjadi salah satu titik keberangkatan penting bagi pasukan Pelopor yang tergabung dalam Resimen Tim Pertempuran I (RTP I) pada tahun 1962. Pasukan di bawah komando Inspektur Tingkat I Anton Soedjarwo berhasil melakukan penyusupan ke Irian Barat melalui jalur laut, mendarat di Fakfak. Sejarah mencatat bahwa perjalanan pasukan menuju Irian Barat dimulai dari Tidore, kemudian dilanjutkan ke Weda di Halmahera Tengah, sebelum akhirnya mencapai Pulau Irian.
Walikota Tidore Kepulauan menyatakan kebanggaannya atas kesempatan untuk kembali melepas pasukan terbaik dari Personel Pasukan Brimob III Korps Brimob Polri dalam melanjutkan Operasi Amole di bawah kendali operasi Polda Papua. Beliau berharap agar misi mulia ini dapat diemban oleh seluruh personel dengan penuh konsentrasi, kesiapsiagaan, kewaspadaan, serta kondisi fisik dan mental yang prima.
“Kami mengiringi langkah Saudara dengan doa semoga pelaksanaan tugas berjalan dengan baik, aman dan lancar dan kembali pun dengan selamat tanpa kekurangan apapun,” lanjut Walikota.
Lebih lanjut, Walikota mengenang kembali peran Tidore di masa lampau sebagai titik awal keberhasilan operasi pembebasan Irian Barat. Semangat juang unit para komando Brimob di bawah kepemimpinan Anton Soedjarwo, yang kemudian pernah menjabat sebagai Komandan Korps Brigade Mobil pada tahun 1974 dan Kapolri pada tahun 1982, menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
“Banggalah menjadi bagian dari misi ini, karena kalian telah menjadi bagian dari spirit sejarah masa lampau yang membawa kehormatan bagi keluarga, masyarakat dan bangsa tercinta ini,” pesan Walikota. Beliau juga mengingatkan seluruh personel untuk senantiasa menjaga kesehatan agar dapat menjalankan tugas dengan performa terbaik. “Selamat menjalankan tugas dengan baik,” pungkasnya.
Activity:
•Reporter •Advocate (Kandidat Notaris PPAT) •Overseas Study Advisor Nawala Education (Nawala Education Link) •Lecturer
Experience:
•Reporter & News Anchor TVRI •Medical Reps. Eisai Indonesia •HRD Metro Selular Nusantara
***
“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak sama sekali.” – Helen Keller
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.