Aceh Selatan [DESA MERDEKA] – Suara keluh kesah terdengar dari para petani di Gampong Alur Mas, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan. Mereka kini berhadapan dengan momok serius: kerusakan dan pendangkalan saluran irigasi yang menjadi urat nadi utama bagi persawahan mereka. Akibatnya, air untuk mengairi lahan pertanian menjadi barang langka, mengancam produktivitas dan nasib para petani.
Keuchik Gampong Alur Mas, Zainal, membenarkan kondisi memprihatinkan ini. Menurutnya, pendangkalan saluran irigasi tersebut bukanlah masalah baru, melainkan sudah berlangsung lama. Ironisnya, kesulitan mendapatkan air justru memuncak, bahkan ketika musim tanam padi tiba, saat di mana air seharusnya melimpah untuk sawah.
“Kondisi irigasi kami sudah lama dangkal. Kami sangat kesulitan mendapatkan air, padahal ini musim sawah,” ungkap Zainal dengan nada penuh harap saat dihubungi pada Sabtu (24/5/2025).
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan bahwa saluran irigasi yang mengalami kerusakan tersebut memiliki peran vital. Saluran sepanjang kurang lebih satu setengah kilometer ini merupakan satu-satunya sumber pengairan bagi areal persawahan di Gampong Alur Mas. Tanpa pasokan air yang memadai, ancaman gagal panen dan menurunnya kesejahteraan petani berada di depan mata.
“Kami sangat berharap kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk segera membangun kembali irigasi di Gampong Alur Mas ini. Perbaikan sepanjang sekitar satu setengah kilometer itu akan sangat membantu para petani di sini,” ujarnya penuh harap.
Ia juga memaparkan bagaimana masyarakat selama ini harus berjuang ekstra keras demi mendapatkan setetes air. “Selama ini, masyarakat terpaksa bergotong royong menampung air dari saluran irigasi Gampong Gunung Pudung terlebih dahulu. Setelah itu, barulah air bisa dialirkan secara terbatas ke petak-petak sawah milik para petani,” jelas Zainal, menggambarkan betapa rumitnya sistem pengairan darurat yang mereka lakukan.
Hal serupa juga diamini oleh Keujrun Blang Gampong Alur Mas, Lukman. Ia menegaskan bahwa kondisi irigasi di wilayahnya sudah berada pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Berbagai upaya pun telah dilakukan. Menurut Lukman, para petani bersama dengan pemerintah gampong sudah berulang kali menyampaikan laporan dan keluhan ini kepada pemerintah daerah. Sayangnya, hingga kini belum ada tanggapan konkret yang diterima.
“Semoga permasalahan irigasi ini dapat segera diatasi. Harapan kami, para petani bisa terbebas dari kesulitan air untuk keperluan persawahan, sehingga kami bisa bercocok tanam dengan tenang dan hasil panen pun maksimal,” pungkas Lukman, menyuarakan asa seluruh petani di Gampong Alur Mas. Nasib ratusan hektare sawah kini bergantung pada respons cepat dan tindakan nyata dari pihak berwenang.

Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.