Kertasari, Bekasi [DESA MERDEKA] – Gelombang kekecewaan kini melanda puluhan warga Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka merasa gerah dengan kepemimpinan Lurah Putre Adi Wibowo, S.STP, yang diduga kuat telah “menginstruksikan” para ketua RT dan RW di Dusun 2 untuk mengumpulkan sejumlah uang dari warga dengan dalih ‘swadaya masyarakat’. Namun, bagi sebagian warga, ini terasa lebih seperti “uang kaget” yang memberatkan.
Seorang warga dengan inisial N, yang memilih menyembunyikan identitasnya, mengungkapkan betapa permintaan dana ini menggerogoti kondisi ekonomi mereka yang pas-pasan. Ironisnya, permintaan tersebut datang tanpa penjelasan yang memadai mengenai alokasi dana tersebut. “Kami diminta setor sejumlah uang, tapi tidak ada kejelasan ini untuk apa. Ini bukan lagi sukarela, tapi seperti ‘harus’ dan bikin kami bingung,” keluhnya dengan nada getir.
Obrolan di kalangan warga pun ramai. Beberapa di antaranya mengaku waswas jika menolak permintaan setoran ini. Kabarnya, ada “bisikan-bisikan” bahwa warga yang tidak patuh bisa saja masuk daftar kurang baik, yang berpotensi mempersulit akses mereka ke bantuan atau layanan publik lainnya. “Kami jadi khawatir kalau tidak ikut setor, nanti susah kalau butuh bantuan atau urusan di kelurahan,” celetuk warga lain yang juga enggan namanya disebut.
Mendengar keluhan yang kian meluas ini, Ketua Apresi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Ahmad Syaripudin, ikut angkat bicara. Ia menyayangkan dugaan praktik “swadaya” yang terasa seperti pungutan liar ini dan mendesak agar segera dihentikan. “Seharusnya pemerintah di tingkat kelurahan itu melayani dan melindungi warganya, bukan malah menambah beban dengan permintaan-permintaan yang tidak jelas,” ujarnya dengan nada prihatin.
Kini, suasana di Kelurahan Kertasari jadi kurang nyaman. Warga ramai-ramai ingin mendapatkan penjelasan yang jujur dan transparan dari pihak kelurahan terkait dugaan “uang swadaya” yang terasa janggal ini. Mereka juga berharap pemerintah kecamatan bisa turun tangan dan mencari tahu kebenaran yang sebenarnya.
Sayangnya, hingga kabar ini ditayangkan, belum ada “sepatah kata” pun dari pihak Kelurahan Kertasari untuk menanggapi keluhan warganya. Sikap diam ini justru membuat suasana semakin keruh dan kepercayaan warga semakin menipis. Harapan warga sederhana: suara mereka didengar dan ada tindakan nyata yang adil dan transparan untuk menyelesaikan masalah ini.
misru Ariyanto jurnalis desamerdeka, saat ini menjabat sekretaris parade Nusantara DPD kabupaten Bekasi



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.