Oleh: Setiyo Haryono*
Desamerdeka.id: Tulisan ini diangkat dari kisah nyata sekitar 3 tahun yang lalu. Pada suatu hari di bulan Agustus tahun 2020, halaman rumahku yang terletak di desa Timbang kecamatan Kejobong Purbalingga ini dipenuhi anak- anak kampung yang sedang asik dengan mainan barunya yang bernuansa lama, yakni mobil mainan yang terbuat dari kardus bekas, Termasuk anakku yang begitu sibuk dari pagi sampai menjelang duhur mengendarai mobil kardus yg kemarin baru jadi dibuatnya.
Mengusir Kesepian Dengan Mobil Mainan
Mobil mainan yang mereka buat kardus itu rupanya mampu mengalihkan mereka dari ketergantungan gadget yang sekarang sedang menjangkiti mereka dan menjadi problem baru di era digital.
Berbagai varian mobil telah berhasil mereka ciptakan, sesuai dengan kesukaan masing-masing. Sebagai pelipur sepinya karena lama tidak masuk masuk sekolah karena kebijakan pendidikan di masa pandemi. Aku melihat senyum simetris terlihat jelas di wajah mereka. Mengingatkanku pada masa kecilku waktu itu, dmn semua mainan hampir diciptakan sendiri. Kreatif.. Gumamku ,
Menciptakan Tawa Sendiri
Bermodal kardus bekas dan lem bakar, mereka mampu menciptakan tawanya sendiri, tawa sederhana yang jarang ditemukan di era industri 4.0 spt sekarang ini. Kesederhanaan adalah nilai yang bisa dipetik dari mereka, sebagai pondasi pembentukan karakter yang kuat menghadapi serangan teknologi yang begitu dahysat
Melihat pemandangan unik ini, naluri capturingku segera menyuruh mereka untuk berpose bahagia, masing- masing dari mereka aku suruh berpose di belakang mobilnya,
cekrek.. Cekrek..cekrek..!! Kameraku mencapture tawa bahagia mereka. Dan mereka pun merasa mendapatkan apresiasi yang menambah simetris senyumnya..
Pelajaran Berharga Dari Hal Sederhana
Setiap orang tua memiliki cita cita agar anaknya bahagia, baik saat masa tumbuh kembang atau kelak saat mereka dewasa. Seringkali orang tua berupaya memberikan apa yang anak inginkan. Padahal ada fase dimana anak harus berkembang secara alami, agar mereka menjadi figur manusia yang semestinya. Dari mereka kita belajar, bahwa dunia anak – anak adalah dunia bermain untuk mengasah kemampuan motoriknya, dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Mobil mainan yang begitu murah dan sederhana yang mereka ciptakan sendiri, adalah pelajaran Berharga bagi kita selaku orang tua. Bukan Mainan canggih yang mahal yang justru merusak kesehatan dan mentalnya. Dari kisah diatas kita mesti kreatif dalam menciptakan kebahagiaan bagi anak. Bukan semata agar mereka seneng. Tapi yang bermanfaat bagi masa depannya
*Setiyo Haryono: adalah seorang penulis puisi dan pemerhati pendidikan anak. Aktif sebagai pendamping Desa dan organisasi kemasyarakatan Anti Narkotika (ketua GRANAT Purbalingga)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.