Jember [DESA MERDEKA] – Di sebuah desa yang berselimut keindahan alam lereng Pegunungan Argopuro, tepatnya di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, sekelompok perempuan tangguh tengah merajut mimpi mandiri. Mereka adalah para anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) “Perempuan Rengganis”, sebuah inisiatif yang lahir dari kolaborasi antara Kelompok Wanita Tani (KWT) Marlena, Rumah Desa Sehat (RDS), dan BUM Desa Judug Klungkung. Berawal dari pertemuan yang menginspirasi pada 19 Juli lalu, para perempuan ini semakin mantap untuk bersatu dan membangun usaha bersama. Sederet nama ‘dosen pemberdayaan masyarakat’ terkenal dari Tim Pengabdian Desa Binaan Universitas Jember (UNEJ) yang dibantu mahasiswa UNEJ seperti Azarine Rasendriya R sebagai tenaga teknis lapang telah mendampingi mereka.
Selain itu, Pendamping Lokal Desa (PLD) dari Kementerian Desa PDTT juga terlibat aktif dalam memotivasi sehingga mereka dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengembangkan usaha ekonomi berbasis potensi lokal.
“Pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya,” ungkap Muzanni, TPP Kementerian Desa PDTT yang bertugas di Desa Klungkung sebagai PLD. “Kami ingin memastikan bahwa KUB ‘Perempuan Rengganis’ ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya para perempuan.”
Para akademisi seperti Muhammad Hadi Makmur, S.Sos., M.AP., Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A., Hermanto Rohman, S.Sos., M.PA., Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd. dan Dr. Agustina Dewi Setyari, S.S., M.Hum. yang mendampingi Dr. Furoidatul Husniah, S.S., M.Pd. selaku Ketua Tim Pengabdian UNEJ pada pertemuan tersebut tampak bersuka cita menyambut lahirnya KUB ini.
Dr. Furoidatul Husniah, S.S., M.Pd., menyampaikan bahwa pembentukan KUB ini sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Klungkung. “Kami berharap usaha bersama ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Potensi Lokal Menjadi Modal Utama
KUB “Perempuan Rengganis” memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Letak geografis Desa Klungkung yang berada di lereng Pegunungan Argopuro memungkinkan mereka untuk memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk pertanian dan peternakan. Beberapa komoditas potensial yang telah diidentifikasi antara lain anggur, vanili, dan kopi organik. Selain itu, produk olahan makanan ringan seperti keripik pisang dan kerajinan besek (wadah yang terbuat dari bambu yang dianyam) juga menjadi target pengembangan usaha.
“Kami akan fokus pada pengembangan produk-produk lokal yang memiliki nilai tambah,” kata Amelia Sandova, Ketua KUB “Perempuan Rengganis”. “Dengan begitu, produk kami dapat bersaing di pasaran dan memberikan keuntungan bagi anggota kelompok.”
Kolaborasi dan Solidaritas
Salah satu kekuatan dari KUB “Perempuan Rengganis” adalah semangat kolaborasi dan solidaritas antar anggota. Mereka saling mendukung dan berbagi pengetahuan untuk mengembangkan usaha bersama. Selain itu, mereka juga telah menyusun struktur kelembagaan yang jelas, termasuk pembagian tugas dan tanggung jawab.
“Kami akan mengadakan pertemuan rutin untuk membahas perkembangan usaha dan mengatasi masalah yang mungkin timbul,” ujar Venny Nur Aini, Sekretaris KUB. “Kami juga akan membuat grup komunikasi untuk memudahkan koordinasi antar anggota.”
Tantangan dan Harapan
Meskipun memiliki potensi yang besar, KUB “Perempuan Rengganis” juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti terbatasnya akses terhadap modal dan pasar. Namun, dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, mereka optimis dapat mengatasi semua tantangan tersebut.
“Kami berharap KUB ‘Perempuan Rengganis’ dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memberdayakan perempuan,” ujar Dr. Linda Dwi Eriyanti, anggota Tim Pengabdian UNEJ. “Dengan begitu, perempuan di Desa Klungkung dapat lebih mandiri dan sejahtera.”
Pembentukan KUB “Perempuan Rengganis” merupakan langkah awal yang sangat baik dalam upaya pemberdayaan perempuan di Desa Klungkung. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kegigihan, mereka berpotensi untuk meraih kesuksesan dan menjadi contoh bagi desa-desa lain.
Kisah sukses KUB “Perempuan Rengganis” tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa, tetapi juga akan menginspirasi banyak perempuan lainnya untuk berani bermimpi dan berjuang meraih kemandirian.
“Pertemuan hari ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah kita lakukan. Alhamdulillah, hari ini kita resmi mendeklarasikan berdirinya KUB ‘Perempuan Rengganis’,” ujar Dr. Furoidatul Husnia, S.S., M.Pd. saat menutup pertemuan dengan penuh semangat.
Saya, seorang difabel yang sedang mengembangkan diri sebagai bagian dari jurnalis warga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.