Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

RAGAM · 11 Agu 2024 05:17 WIB ·

Pendamping Desa Butuh Pelatihan Intensif untuk Maksimalkan Penggunaan Aplikasi Desa


 Pendamping Desa Butuh Pelatihan Intensif untuk Maksimalkan Penggunaan Aplikasi Desa Perbesar

Jakarta [DESA MERDEKA] – Penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan desa semakin intensif. Namun, kendala dalam pemanfaatan aplikasi desa masih menjadi tantangan bagi para pendamping desa. Hal ini terungkap dalam diskusi daring yang melibatkan para pendamping desa dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam program cakap SDGs Desa episode 350 tersebut, para peserta menyoroti beberapa kendala utama, di antaranya kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi Monev Dana Desa, khususnya terkait dengan pengunggahan APBDes. Selain itu, akses terbatas terhadap aplikasi Siskeudes juga menjadi hambatan dalam memantau kinerja desa secara real-time.

“Banyak sekali kendala yang kami hadapi, terutama dalam mengunggah APBDes di Monev Dana Desa. Persoalan seperti penyertaan modal dan kode rekening seringkali menjadi kendala,” ujar Fauzan, salah satu peserta diskusi yang juga merupakan pendamping desa di Lombok Timur.

Senada dengan Fauzan, peserta lainnya juga mengeluhkan kurangnya pelatihan yang komprehensif mengenai penggunaan aplikasi desa. “Kami membutuhkan pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan agar dapat mengoptimalkan penggunaan aplikasi-aplikasi ini,” ungkap seorang peserta lainnya.

Pentingnya Pelatihan Berkelanjutan

Para ahli yang hadir dalam diskusi menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para pendamping desa. Pelatihan tidak hanya sebatas pengenalan fitur aplikasi, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang mekanisme pengelolaan keuangan desa, perencanaan pembangunan desa, dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan.

“Pelatihan yang baik akan membekali pendamping desa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendampingi desa dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif,” ujar seorang pakar tata kelola desa.

Harapan ke Depan

Para peserta berharap agar pemerintah pusat dan daerah dapat meningkatkan kualitas dan frekuensi pelatihan bagi pendamping desa. Selain itu, perlu adanya sinergi yang lebih baik antara pemerintah, pendamping desa, dan masyarakat desa dalam upaya mewujudkan desa digital.

“Kami berharap agar pemerintah dapat menyediakan platform pelatihan yang lebih interaktif dan mudah diakses oleh para pendamping desa di seluruh Indonesia,” ujar salah satu peserta.

Pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan desa merupakan langkah yang sangat penting untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pembangunan desa. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, khususnya para pendamping desa. Oleh karena itu, pelatihan yang berkelanjutan dan komprehensif menjadi kunci untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi saat ini.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 10 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pameran Lukisan “Hong Wilaheng Sekaring Bawana Langgeng” Sukses Ajak Lintas Generasi Berkarya di Surabaya

15 September 2024 - 10:18 WIB

Simalungun Segera Miliki Stadion Mini Baru, Dorong Lahirnya Atlet Berprestasi

14 September 2024 - 10:14 WIB

Bupati letakkan batu pertama

Rumah Relokasi Terpadu untuk Korban Bencana di Tanah Datar Mulai Dibangun

13 September 2024 - 04:32 WIB

Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd

12 September 2024 - 09:40 WIB

Sumbar Jadi Pionir dalam Pendaftaran Tanah Ulayat, Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

9 September 2024 - 23:06 WIB

Gubernur Sumatera Barat Ajak Makmurkan Masjid, Bukan Hanya Fisik

9 September 2024 - 06:25 WIB

Trending di RAGAM