Opini [DESA MERDEKA] – Beberapa waktu belakangan, kita dikejutkan dengan banyaknya kejadian bangunan ambruk di berbagai daerah di Indonesia. Dari mushala di Sidoarjo yang menelan puluhan korban jiwa, sampai kecelakaan konstruksi di Bekasi, semuanya mengingatkan kita satu hal penting: keamanan bangunan tidak boleh dianggap remeh.
Di Padang, kita punya bangunan tua seperti Pasar Raya yang sudah berdiri puluhan tahun. Fase pertama Pasar Raya Padang bahkan dibangun sejak 1963, artinya usianya sudah lebih dari 60 tahun! Sedangkan fase-fase berikutnya dibangun pada awal 1970-an. Kalau merujuk standar teknis bangunan, umur ideal bangunan bertingkat itu sekitar 30–50 tahun. Jadi, jelas bangunan-bangunan tua di Pasar Raya sudah melewati batas usia aman.
Kondisi ini tentu mengundang keprihatinan. Bangunan yang sudah tua tapi tidak dirawat dan diperkuat bisa berisiko ambruk, membahayakan para pedagang dan pengunjung pasar. Jangan sampai tragedi seperti di Sidoarjo terulang di sini.
Untuk itu, pemerintah kota, pengelola, dan masyarakat harus serius melakukan inspeksi rutin dan perawatan menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sistem drainase, atap, hingga memperkuat struktur bangunan dengan teknologi modern. Selain itu, renovasi yang menyeluruh juga perlu dilakukan agar Pasar Raya tetap aman dan nyaman.
Bangunan tua itu bukan hanya soal fisik, tapi juga warisan sejarah dan budaya kota kita. Menjaga dan merawatnya berarti menjaga identitas Padang sekaligus melindungi keselamatan warga.
Mari kita jadikan musibah di tempat lain sebagai pelajaran berharga. Jangan tunggu ambruk dulu baru bertindak. Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Bangunan tua di Padang, terutama Pasar Raya, harus diperlakukan dengan serius agar tetap berdiri kokoh dan aman untuk generasi sekarang dan yang akan datang. ( H)
Oleh Deddi Ajir
(Alumni UIN Imam Bonjol Padang)



















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.