Semarang, Jawa Tengah [DESA MERDEKA] – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang kembali menegaskan komitmennya dalam pendidikan keterampilan nonformal melalui pelaksanaan Outing Class tahunan. Sebanyak 84 siswa dan 18 pendamping berpartisipasi dalam kegiatan yang berlokasi di Bukit Cinta, Rawa Pening, Jawa Tengah, pada Rabu (4/9/2024).
Ketua Rombongan, Ahmad Basuki, menjelaskan bahwa outing class edisi keempat ini memilih Rawa Pening untuk memperkenalkan lingkungan baru sekaligus memanfaatkan potensi alam lokal. Fokus utama kegiatan adalah pelatihan keterampilan handycraft, khususnya membuat gantungan kunci dari eceng gondok keringโgulma yang melimpah di Rawa Pening.
“Kami ingin anak-anak memiliki keterampilan, terutama dari anyam-anyaman eceng gondok, sehingga nantinya mereka bisa mengembangkan ilmu ini tidak hanya dari eceng gondok, tetapi juga dari bahan lain seperti pita. Ini bekal hidup untuk kemudian hari,” ujar Ahmad Basuki.
Anggaran Mandiri dan Dampak Jangka Panjang
Ahmad Basuki menyebutkan bahwa kegiatan outing class ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Tiga tahun sebelumnya berlokasi di Kota Semarang, dan tahun ini dipilih lokasi di luar wilayah untuk memperluas wawasan siswa.
Koordinator Pendidikan Kesetaraan SKB Kota Semarang, Diana, menjelaskan bahwa Satuan Pendidikan nonformal (SPNF) ini menaungi program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). SKB, yang berdiri sejak tahun 2000, kini melayani ratusan siswa, termasuk kelas reguler, kelas kerja, dan siswa dari tiga pondok pesantren serta Yayasan MDE (Menuju Generasi Emas) yang menangani anak-anak korban narkoba yang ingin kembali bersekolah.
Diana menegaskan bahwa seluruh kegiatan pendidikan dan keterampilan, termasuk outing class ini, dibiayai penuh oleh Bantuan Operasional Pelaksanaan (BOP) Pendidikan Kesetaraan dari pemerintah, sehingga siswa tidak dipungut biaya (0%).
“Di nonformal, sekitar 30 persen muatan pelajaran kita berikan untuk pemberdayaan dan keterampilan. Dari kerajinan ini, kami berharap rasa wirausaha mereka muncul dan mulai mengembangkan keterampilan yang didapatkan,” tambah Diana.
Cetak Politisi dan Pengusaha Sukses
Kualitas pendidikan di SKB terbukti mampu mencetak lulusan yang berhasil. Ahmad Basuki bangga menyebut beberapa alumni SKB kini sukses di berbagai bidang.
“Sudah ada yang jadi anggota dewan, seperti almarhum Bapak Zazuri dan Pak Idris di DPRD Kota Semarang. Ada yang jadi tentara. Bahkan, sekarang ada alumni kami yang menjadi pengusaha penyuplai tanaman hias di IKN (Ibu Kota Nusantara) dan ada juga yang telah bergelar Sarjana Hukum (S.H.),” paparnya.
Kegiatan di Bukit Cinta diharapkan dapat menstimulus siswa untuk terus berkreasi dan melihat potensi bahan-bahan di sekitar mereka, tidak terbatas pada eceng gondok. Pemandangan alam yang indah di Bukit Cinta Rawa Pening, dengan bukit, rawa, dan wisata air perahu, menjadi inspirasi tambahan.
Diana juga berharap, ke depan, keterampilan yang diajarkan bisa berkembang ke pengolahan hasil sumber daya alam lain yang melimpah di Rawa Pening, seperti pengolahan ikan menjadi crispy yang higienis, sembari terus menjaga kelestarian lingkungan.




















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.