Bojonegoro [DESA MERDEKA] – Dulu pernah menjadi primadona, kini nasib puluhan desa wisata di Bojonegoro memprihatinkan. Setelah sempat mengalami peningkatan jumlah pada tahun 2017-2018 dan 2022, kini banyak di antaranya yang terbengkalai dan sepi pengunjung.
Beberapa destinasi wisata yang dulunya ramai, seperti Wisata Tirta Arum, Bukit Tono, Waduk Grobogan, dan Air Terjun Kedung Maor, kini kondisinya memprihatinkan. Fasilitas yang rusak, akses yang sulit, dan minimnya perawatan menjadi penyebab utama penurunan minat wisatawan.
Faktor Penyebab
- Pandemi COVID-19: Pandemi telah memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisata, termasuk desa wisata. Penurunan jumlah pengunjung secara drastis membuat pengelola kesulitan mempertahankan keberadaan destinasi wisata mereka.
- Kurangnya Perawatan: Setelah pandemi, banyak desa wisata yang kesulitan untuk bangkit kembali. Kurangnya anggaran dan perhatian dari pemerintah serta masyarakat membuat fasilitas yang ada semakin rusak dan tidak terawat.
- Kurangnya Inovasi: Minimnya inovasi dan pengembangan produk wisata juga menjadi salah satu faktor penyebab. Wisatawan membutuhkan pengalaman baru dan menarik, namun banyak desa wisata yang masih mengandalkan konsep yang sama.
Dampak Negatif
Terbengkalainya desa wisata tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar, tetapi juga berdampak pada potensi pariwisata Kabupaten Bojonegoro secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan antara lain:
- Penurunan Pendapatan Masyarakat: Masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata mengalami penurunan pendapatan.
- Kerusakan Lingkungan: Minimnya perawatan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar area wisata.
- Hilangnya Potensi Wisata: Jika tidak segera ditangani, potensi wisata yang dimiliki Bojonegoro akan semakin terkikis.
Upaya Penyelamatan
Beberapa pihak telah berupaya untuk menyelamatkan desa wisata yang terbengkalai. Namun, upaya tersebut masih belum optimal. Pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku pariwisata perlu bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan Promosi: Melakukan promosi yang lebih gencar untuk menarik minat wisatawan.
- Memperbaiki Infrastruktur: Memperbaiki fasilitas dan infrastruktur yang rusak.
- Membentuk Kelompok Sadar Wisata yang Aktif: Membentuk kelompok sadar wisata yang aktif dan memiliki kemampuan pengelolaan yang baik.
- Memberikan Pelatihan: Memberikan pelatihan kepada pengelola desa wisata tentang pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.
- Kolaborasi dengan Pemerintah: Pemerintah daerah perlu memberikan dukungan penuh dalam pengembangan desa wisata, baik dalam bentuk anggaran maupun kebijakan.
Nasib desa wisata di Bojonegoro perlu menjadi perhatian serius. Dengan upaya bersama, diharapkan desa wisata di Bojonegoro dapat bangkit kembali dan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.