Semarang, Jawa tengah [DESA MERDEKA] – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Prakarya SMP Kabupaten Semarang menggelar acara istimewa yang menandai peluncuran buku pembelajaran terbaru sekaligus peringatan Hari Batik Nasional 2025. Bertempat di SMPN 4 Ambarawa, kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Budi Riyanto, S.Pd., M.Pd., serta para guru mata pelajaran Prakarya se-Kabupaten Semarang.
Acara yang dipenuhi semangat “Kreatif, Inovatif, Berkarya, Pasti Bisa!” ini menyoroti pentingnya mata pelajaran Prakarya sebagai bekal hidup bagi peserta didik. Plt Kepala Disdikbud, Budi Riyanto, menekankan bahwa Prakarya adalah mata pelajaran yang paling komplit karena mencakup mendidik (tata krama dan aturan), mengajar (pengetahuan), dan melatih (praktik).
“Prakarya adalah pelajaran yang memberikan bekal hidup kepada para peserta didik. Kalau hari ini diajari batik, ilmunya itu nanti kalau dia berumah tangga, dia akan menggunakan. Hari ini diajari dari bunga dari plastik, tapi ketika nanti yang akan datang akan diperlukan,” ujar Budi Riyanto saat memberikan sambutan sekaligus me-launching buku tersebut.
Dorong Guru Bahagia dan Kembangkan Kearifan Lokal
Budi Riyanto juga memberikan dorongan kepada para guru Prakarya untuk menjadi guru yang berbahagia, ceria, dan tidak mudah khawatir. Ia meminta guru memaksimalkan pembelajaran, mempelajari kurikulum, dan mengembangkannya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah.
Selain peluncuran buku, acara ini juga menjadi momen peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober, sebuah warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO. Dalam rangka melestarikan batik, guru-guru MGMP Prakarya tampil mengenakan batik sibori, hasil karya mereka sendiri, menunjukkan praktik langsung dalam keterampilan tata busana.
Buku pembelajaran Prakarya yang diluncurkan ini merupakan hasil karya kolektif guru-guru MGMP Prakarya yang proses pengerjaannya telah dimulai sejak satu tahun lalu. Budi Rianto berharap buku tersebut dapat menjadi jendela ilmu dan sumber belajar yang menyenangkan bagi para guru dan siswa.
Regenerasi Kepemimpinan dan Tantangan Mapel Unik
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Acara yang juga Penjabat MGMP Prakarya, Ibu M.A. Utami Eko Putranti, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta, meskipun jumlah yang hadir (34 orang) tidak penuh dari total 48 anggota. Ia juga menyoroti keunikan mata pelajaran Prakarya yang mayoritas gurunya adalah perempuan dan membahas perlunya regenerasi kepemimpinan MGMP mengingat masa jabatan Ketua MGMP, Ibu Hajah Ngatmi, S.Pd., yang telah berjalan 21 tahun dan masa pensiunnya sendiri yang akan datang.
Budi Riyanto menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan MGMP dan mendorong guru-guru untuk berani berkarya, berani memamerkan hasil karyanya, serta aktif mendatangi atau mendatangkan praktisi sebagai sumber ilmu untuk terus meningkatkan kecakapan hidup. Guru-guru didorong untuk tidak menyimpan karya mereka, karena “salah satu wujud kebanggaan dan diakui itu ya kita ketika kita punya karya dan karya itu tidak disimpan.”
Kegiatan ini diharapkan menjadi jejak praktik baik yang berkelanjutan, memperkuat kompetensi guru, dan memastikan mata pelajaran Prakarya terus relevan dalam membekali peserta didik dengan keterampilan proses yang berharga di masa depan.




















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.