Ogan Komering Ulu Timur [DESA MERDEKA] – Tersembunyi di Kecamatan Belitang 2, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, terdapat desa unik bernama Karang Manik. Desa ini memiliki sejarah panjang sebagai salah satu daerah transmigrasi swakarya dari Pulau Bali. Awalnya, sekitar 350 Kepala Keluarga (KK) dari Bali merintis kehidupan baru di desa ini. Kini, jumlah penduduknya telah berkembang menjadi lebih dari 2.000 jiwa.
Kepala Desa Karang Manik, I Made Yoman, mengungkapkan bahwa warisan budaya Bali sangat kental terasa di desa ini. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Bali mulai memudar, terutama di kalangan generasi muda.
“Untuk menjaga keharmonisan dan kemajuan desa, kita perlu menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong,” ujar I Made Yoman. “Saya mengajak seluruh warga, khususnya keturunan Bali, untuk kembali memperkuat ikatan persatuan.”
Sebagai bentuk penghormatan kepada para perintis transmigrasi, desa berencana membangun Taman Makam Patriot. “Ini adalah wujud terima kasih kita kepada mereka yang telah membangun desa ini dari nol,” tambah Yoman.
Tantangan dan Peluang
Selain menjaga warisan budaya, Desa Karang Manik juga menghadapi tantangan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, kualitas pendidikan menjadi sangat penting. “Kita harus memastikan masyarakat siap menghadapi tantangan zaman,” tegas Yoman.
Di sisi lain, desa ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan, misalnya dalam bidang pertanian, pariwisata, atau UMKM. Dengan kekayaan budaya dan alam yang dimiliki, Desa Karang Manik bisa menjadi destinasi wisata yang menarik.
Pesan Moral
Kisah Desa Karang Manik mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga nilai-nilai luhur seperti gotong royong dan persatuan. Meskipun telah bermigrasi ke tempat yang berbeda, semangat kebersamaan masyarakat Bali tetap terjaga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.