Bondowoso [DESA MERDEKA] – Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, delapan Kader Pembangunan Manusia (KPM) se-Kecamatan Maesan bersama lima perangkat desa mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas di Kantor Pemerintah Desa Maesan, Selasa (29/8). Pelatihan yang berlangsung selama lima jam ini difokuskan pada penguatan kapasitas KPM dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, khususnya dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta pemberian edukasi gizi.
Kegiatan ini menghadirkan empat orang Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kecamatan Maesan dan seorang ahli gizi dari Puskesmas Maesan. Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai penggunaan aplikasi e-HDW, sebuah platform digital yang dirancang untuk mendukung pendataan dan monitoring kasus stunting. Ahmad Salahoddin, salah satu TPP, menjelaskan bahwa aplikasi ini sangat penting untuk menginput data lima sasaran utama, yaitu remaja putri, calon pengantin, ibu hamil dan nifas, anak usia 0-59 bulan, dan keluarga sasaran.
“Dengan data yang akurat dan terkini, kita dapat mengidentifikasi masalah stunting secara lebih spesifik dan menyusun intervensi yang tepat,” ujar Ahmad.
Selain pelatihan penggunaan aplikasi e-HDW, peserta juga mendapatkan materi terkait pentingnya pemberian gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak usia dini. Sony Sanjaya, ahli gizi dari Puskesmas Maesan, menekankan bahwa stunting merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor gizi.
“Pemberian makanan bergizi yang cukup sejak dini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting,” tegas Sony.
Joni Fatahillah, Koordinator TPP Kecamatan Maesan yang biasanya menjadi narasumber utama dalam kegiatan serupa, absen dalam pelatihan ini karena tengah mengikuti seleksi TPP Inspiratif 2024. Meski demikian, semangat para peserta tidak surut untuk terus berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kecamatan Maesan.
Saya, seorang difabel yang sedang mengembangkan diri sebagai bagian dari jurnalis warga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.