Jakarta [DESA MERDEKA] – Lebih dari sekadar rangkaian kata yang dirangkai menjadi informasi, menulis atau menyampaikan berita yang sesungguhnya adalah sebuah tindakan bermuatan moral. Landasan moral inilah yang menjadi pembeda esensial antara seorang wartawan dengan para pencerita lainnya. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pendidikan Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristanto, dalam sesi pemaparannya pada pra-Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang difasilitasi oleh Dewan Pers secara daring, Jumat (28/4/2023).
Agung menjelaskan bahwa UKW Kepulauan Riau tahun ini akan diselenggarakan oleh dua lembaga uji kompeten, yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Mengingat tanggung jawab moral yang melekat pada profesi wartawan, lebih dari sekadar kepiawaian menulis, maka profesionalisme seorang jurnalis menjadi imperatif untuk terus dijaga. Salah satu pilar utama profesionalisme tersebut adalah kejujuran dalam menyampaikan fakta dan data secara akurat.
Untuk meningkatkan dan mengakui tingkat profesionalisme, seorang wartawan memerlukan pengakuan formal atas kompetensinya melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Proses pengujian kompetensi ini harus didasarkan pada landasan hukum yang spesifik bagi profesi wartawan, yaitu Undang-Undang Pers, dan bukan regulasi lain seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan. Agung menekankan bahwa wartawan adalah sebuah profesi yang khas dan memiliki kekhususan tersendiri, bukan sekadar pekerjaan biasa. Karakteristik ini serupa dengan profesi notaris, dokter, hakim, jaksa, atau advokat yang memiliki latar belakang pendidikan yang relatif seragam, berbeda dengan profesi lain seperti prajurit TNI, Polri, atau dosen yang memiliki keragaman latar belakang pendidikan.
Dalam paparannya, Paulus Tri Agung Kristanto menguraikan bahwa jurnalisme pada hakikatnya adalah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses mencari, mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak luas. Seiring dengan perkembangannya, jurnalisme bertransformasi menjadi sebuah profesi yang dijalankan oleh individu yang bekerja di berbagai platform media massa.
“Jurnalisme adalah sebuah seni dan profesi yang diemban dengan tanggung jawab profesional. Profesi ini menuntut wartawannya untuk memiliki kemampuan melihat setiap peristiwa dengan perspektif yang segar, mampu menangkap aspek-aspek unik yang tersembunyi. Jurnalisme bukan semata tentang keterampilan menulis, melainkan tentang esensi dari tindakan mencari kebenaran dan ketekunan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit,” ujar wartawan senior Harian Kompas yang akrab disapa TRA ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan jurnalistik tidak lagi terbatas pada sekadar mencari dan menyajikan informasi kepada publik. Dalam perkembangannya, jurnalisme juga mencakup analisis mendalam dan upaya memaknai kembali fakta serta kebenaran yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh seorang jurnalis.
Dunia jurnalisme terus bertumbuh dan bercabang, melahirkan berbagai spesialisasi seperti jurnalisme data, jurnalisme kebencanaan, jurnalisme presisi (yang dikembangkan oleh Philip Meyer), jurnalisme budaya, jurnalisme solusi, hingga jurnalisme warga. Di era digital saat ini, wartawan menghadapi tantangan yang signifikan, terutama dari perkembangan teknologi digital, robotik, serta kehadiran content creator. Agung mencontohkan perkembangan di Jepang pada tahun 2014 yang menguji coba tiga robot sebagai pembawa acara televisi. Salah satu robot humanoid cantik bernama Kodomonoid kini menjadi bagian dari koleksi Tokyo’s National Museum of Emerging Science and Innovation.
Selain Paulus Tri Agung Kristanto, para calon peserta UKW juga mendapatkan materi berharga dari Haryo Ristamaji dari Pokja Komisi Pendidikan Dewan Pers dan Irmanto dari PWI. Direktur Lembaga Uji UKW Universitas Veteran Yogyakarta, Susilastuti, berharap bahwa seluruh materi yang disampaikan selama sesi pra-UKW akan membekali para peserta di Provinsi Kepulauan Riau untuk menghadapi ujian UKW yang akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 5-6 Mei 2023 mendatang. Susilastuti juga menyampaikan bahwa UPN “Veteran” Yogyakarta masih membuka kesempatan pendaftaran UKW gratis yang difasilitasi oleh Dewan Pers bagi wartawan di empat provinsi lainnya.
Berikut ini link google form pendaftarannya:
Kalimantan Timur :
https://forms.gle/F4C4uBoF1XiaWyNk7 Pra-UKW dilaksanakan tanggal 2 Mei 2023 dan UKW di Samarinda tanggal 12-13 Mei 2023
Nusa Tenggara Timur :
https://forms.gle/P6XbU5x9QyLRRDR9A Pra-UKW dilaksanakan tanggal 4 Juli 2023 dan UKW tanggal 14-15 Juli 2023
Kalimantan Selatan :
https://forms.gle/pdLLCrGuiKkZQt2BA Pra-UKW dilaksanakan tanggal 12 Juli 2023 dan UKW tanggal 21-22 Juli 2023
Gorontalo :
https://forms.gle/cKw19o5NuDHC2Cd28. Pra-UKW dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2023 dan UKW tanggal 25-26 Agustus 2023
“Peserta yang akan mendaftar jangan sampai ada dokumen yang tertinggal,” jelas Susilastuti.
(rilis Lembaga Uji Kompetensi UPN Veteran Jogja)

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.