Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

EKBIS · 27 Sep 2025 18:42 WIB ·

Inspiratif! Nenek 73 Tahun Sukses Kembangkan Kerajinan Shibori


					Inspiratif! Nenek 73 Tahun Sukses Kembangkan Kerajinan Shibori Perbesar

Bandungan, Semarang, Jawa Tengah [DESA MERDEKA] Kisah inspiratif datang dari Dusun Karanglo, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Di usia 73 tahun, Elisabeth Rubyati atau akrab disapa Bu Rubiati, berhasil mengembangkan usaha kerajinan pewarnaan kain shibori secara mandiri, mengubahnya dari sekadar pelatihan menjadi UMKM yang ordernya melimpah, bahkan saat pandemi.

Bu Rubiati menjelaskan bahwa shibori seringkali disalahpahami sebagai batik. “Sibori itu sebetulnya bukan batik, karena kalau batik menggunakan bahan malam, tapi kalau sibori tanpa ada bahan malam, jadi langsung pewarna, pengunci warna,” terangnya saat ditemui. Meskipun secara teknis berbeda—shibori menggunakan teknik lipat, ikat, dan celup (dilipat, diikat, dicelup) sementara batik menggunakan lilin/malam—istilah batik sering disematkan karena motifnya yang unik.

Perjalanan Wirausaha Berawal dari Pelatihan Sosial
Perjalanan usaha Bu Rubiati dimulai pada September 2018 setelah mengikuti pelatihan singkat yang diadakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Semarang untuk perwakilan lansia. Meskipun pelatihan tersebut hanya berlangsung setengah hari, pesan untuk menindaklanjuti ilmu tersebut memicu semangatnya.

“Dari situ saya tergugah. Saya berinisiatif untuk belajar sendiri di rumahnya ibu yang mengajar di Salatiga,” kenang Bu Rubiati. Ketekunan dan keinginan untuk terus berkreasi membuatnya mahir.

Titik balik usahanya terjadi pada 2019, saat ia memberanikan diri membuat seragam lansia di desanya. Keunikan shibori menarik perhatian saat dipamerkan di acara ulang tahun lansia desa yang dihadiri oleh Bupati. Apresiasi tersebut berbuah manis: modal awal hibah Rp5 juta dari Bupati untuk pengembangan usaha.

Sukses Melewati Pandemi dengan Seragam ASN
Puncak keberhasilan terjadi tak lama setelah itu, terutama berkat dukungan dari pemerintah daerah. Setelah mendapat bantuan bahan baku dari PT BUMA Kalimantan dan membentuk kelompok kerja beranggotakan 10 lansia, usahanya semakin dikenal.

Momen krusial datang ketika Camat Bandungan (saat itu) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bandungan menggunakan seragam shibori setiap hari Kamis. Motif yang dipilih, yaitu garis merah dan hitam, hingga kini masih diproduksi oleh Bu Rubiati.

“Padahal itu pas pandemi, tahun 2020 kan pandemi, itu malah kami itu banyak order,” ungkapnya.

Inovasi Mandiri dan Pengakuan Nasional
Keinginan untuk terus berinovasi membuat Bu Rubiati yang berusia kepala tujuh ini aktif mencari motif dan teknik baru melalui internet. Dari eksperimen yang tak terduga—seperti kain yang luntur terkena air hujan—ia menemukan bahwa kain shibori dapat diwarnai ulang, menjadikannya guru terbaik bagi dirinya sendiri.

Inovasi ini mengantarkannya pada pengakuan formal. Pada 2021, ia berhasil memenangkan juara pertama dalam lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) tingkat Kabupaten Semarang. Keberhasilan ini juga menarik perhatian media nasional dan berbagai pihak yang ingin belajar darinya.

Proses pembuatan shibori sendiri relatif cepat, hanya melibatkan kain katun, pewarna remasol, pengunci warna buttergass, dan teknik lipat-ikat-celup. Walaupun hanya ia yang bertanggung jawab di bagian pewarnaan, Bu Rubiati kini memberdayakan tiga orang di bagian pelipatan saat order memuncak, membuktikan bahwa semangat wirausaha tidak mengenal usia.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

KAI Percantik Pintu Stasiun Purwokerto Sambut Nataru 2025/2026

29 Oktober 2025 - 14:31 WIB

Unand Kuatkan Bisnis Inovatif UMKM Lewat Digitalisasi Pemasaran

29 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Bisnis Alpukat Lokal Melejit, Petani Raup Untung Kontinu

28 Oktober 2025 - 10:25 WIB

Unand Dorong UMKM Sumbar Naik Kelas Lewat Teknologi Bubuk

17 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Indonesia Emas Butuh Wirausaha Inovatif dan Kolaboratif!

14 Oktober 2025 - 14:15 WIB

BPH Migas Tambah Kuota Bio Solar Sumbar, Kebutuhan Tercukupi

11 Oktober 2025 - 19:41 WIB

Trending di EKBIS