Tubaba [DESA MERDEKA] – Dugaan penggelapan dana penyertaan modal mengguncang Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Tunas Asri di Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba). Ketua BUMT Tunas Asri, Ari, dituding menggelapkan dana sebesar Rp60 juta yang seharusnya digunakan untuk pengembangan usaha toko swalayan Tunas Mart.
Informasi yang dihimpun wartawan menunjukkan bahwa dana tersebut telah raib sejak tahun 2021 hingga saat ini. Akibatnya, operasional Tunas Mart terhambat dan toko terlihat sepi, mengindikasikan kondisi keuangan yang tidak sehat.
Ari membantah tuduhan penggelapan tersebut. Namun, ia tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan mengenai keberadaan dana tersebut. Ia hanya berdalih bahwa ia sedang menyusun data penjualan barang, sebuah proses yang telah berlangsung selama tiga tahun tanpa hasil.
“Ada dana di rekening BRI Link Tiyuh. Akan tetapi kami masih melakukan penyusunan data,” kilah Ari.
Ari juga mengakui bahwa BUMT Tunas Asri mengalami defisit, tetapi ia enggan membeberkan penyebab kerugian tersebut. Ia juga menyatakan keinginannya untuk mengundurkan diri, namun terkendala masalah pengembalian dana penyertaan modal yang belum terselesaikan.
Sementara itu, Kepala Tiyuh Tunas Asri, Suharno, turut membantah tuduhan penggelapan. Namun, ia tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah dana penyertaan modal yang sebenarnya.
“Enggak segitu. Tapi saya juga tidak tahu besarannya,” ujarnya.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BUMT Tunas Asri. Masyarakat berharap pemerintah desa dan pihak terkait segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap kebenaran dan memastikan dana desa digunakan sebagaimana mestinya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.