Penajam Paser Utara [DESA MERDEKA] – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, serius menggarap potensi literasi di tingkat desa. Lewat dukungan penuh dari pemerintah daerah, desa-desa kini didorong untuk mengembangkan perpustakaan mereka dengan memanfaatkan alokasi dana desa. Langkah ini diharapkan mampu menjadi magnet baru yang menarik dan meningkatkan minat baca masyarakat secara signifikan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten PPU, Muhammad Yusuf Basra, mengungkapkan bahwa hampir seluruh dari 30 desa dan 24 kelurahan di wilayahnya telah memiliki perpustakaan. “Kami terus melakukan pendampingan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan kelurahan/desa agar perpustakaan tersebut bisa memenuhi syarat akreditasi,” jelas Yusuf, Minggu (8/6).

Pengembangan perpustakaan desa ini selaras dengan langkah besar yang telah diambil oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Tahun lalu, kedua lembaga ini menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk pengembangan perpustakaan desa. “Perjanjian itu menjadi acuan bagi pemerintah desa untuk menggunakan dana desa yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk program pengembangan perpustakaan desa,” tambah Yusuf.
Kemendes PDTT sendiri telah membuka lebar pintu bagi pemerintah desa untuk menganggarkan program pengembangan perpustakaan desa, taman baca masyarakat, pojok baca, dan inisiatif literasi lainnya menggunakan dana desa. Ini menjadi peluang emas bagi desa-desa untuk menciptakan ekosistem literasi yang lebih hidup dan inklusif.
Akreditasi perpustakaan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pengembangan ini. Yusuf menjelaskan bahwa akreditasi memiliki dampak signifikan terhadap kualitas layanan perpustakaan. Perpustakaan yang terakreditasi memiliki standar pelayanan yang jelas, baik dalam layanan langsung maupun pengelolaan koleksi buku. Hal ini tentu saja akan membuat masyarakat merasa lebih nyaman dan tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
Hingga saat ini, Dispusip Kabupaten PPU telah membina 41 perpustakaan desa/kelurahan. Tidak hanya itu, para pengelola perpustakaan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti program magang agar mereka dapat menjadi pustakawan desa/kelurahan yang profesional dan bersertifikasi. “Kami ingin pengelola perpustakaan desa/kelurahan menjadi pustakawan yang memiliki sertifikasi, dan saat ini, dua perpustakaan desa/kelurahan sudah terakreditasi,” pungkas Muhammad Yusuf Basra. Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan minat baca masyarakat Penajam Paser Utara akan terus tumbuh, menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berwawasan luas.
Redaksi Desa Merdeka


















Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.