Sukoharjo [DESA MERDEKA] – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sukoharjo tengah berpacu mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai penyedia barang dan jasa dalam proyek-proyek desa. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi mengenai keterkaitan pengadaan barang dan jasa dengan BUMDes yang melibatkan para pendamping desa dan perangkat desa.
“Sudah ada dua BUMDes di Sukoharjo yang berhasil mendapatkan NIB,” ungkap Panudi, seorang TPP kabupaten Sukoharjo, dalam diskusi tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses mendapatkan NIB memang sempat mengalami kendala, terutama terkait perubahan pengurus dan pengembangan unit usaha BUMDes.
“Perubahan pengurus dan pengembangan unit usaha seringkali mengharuskan BUMDes melakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Proses ini cukup memakan waktu dan membutuhkan pendampingan yang intensif,” tambah Panudi.
Tantangan dan Peluang
Kendati demikian, Panudi optimis bahwa dengan dukungan dari pemerintah desa dan pendamping desa, BUMDes di Sukoharjo dapat mengatasi berbagai tantangan dan semakin berperan aktif dalam pembangunan desa. “Dengan memiliki NIB, BUMDes dapat lebih mudah mengakses berbagai peluang usaha, seperti menjadi penyedia barang dan jasa dalam proyek-proyek pemerintah desa,” ujarnya.
Selain itu, Panudi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan BUMDes. “Era digital menuntut BUMDes untuk semakin adaptif dengan teknologi. Dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen (SIM), BUMDes dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan usahanya,” jelasnya.
Harapannya, semakin banyak BUMDes di Sukoharjo yang berhasil mendapatkan NIB dan mampu bersaing di pasar. Dengan demikian, BUMDes tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi desa, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.