Jakarta [DESA MERDEKA] – Sekelompok Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang tergabung dalam Komunitas Ruang Cakap SDGs Desa, didukung oleh Relawan Pemberdayaan Nusantara (RPDN) sedang menginisiasi pembuatan Buku Putih. Buku ini bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide dan masukan dari para TPP di seluruh Indonesia mengenai perbaikan sistem pendampingan desa.
Mengapa Buku Putih Ini Penting?
- Suara dari Lapangan: Buku Putih ini akan menjadi wadah bagi TPP untuk menyampaikan secara langsung pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
- Dasar Kebijakan: Masukan dari TPP ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan pemberdayaan desa yang lebih efektif.
- Penguatan Kolaborasi: Buku Putih ini juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara TPP dari berbagai lembaga dan daerah.
Apa yang Dibahas dalam Buku Putih?
Buku Putih ini akan membahas berbagai topik, seperti:
- Peran TPP: Bagaimana peran TPP dalam pemberdayaan desa, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang dibutuhkan.
- Kebijakan Pendampingan: Evaluasi terhadap kebijakan pendampingan yang sudah ada dan usulan perbaikan.
- Kolaborasi Antar Stakeholder: Pentingnya kolaborasi antara TPP, pemerintah desa, dan lembaga terkait lainnya.
- Penguatan Kapasitas TPP: Kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi TPP.
Siapa Saja yang Terlibat?
Inisiatif Buku Putih ini digagas oleh komunitas Ruang Cakap SDGs Desa didukung Relawan Pemberdayaan Nusantara (RPDN), sebuah organisasi yang sudah berpengalaman dalam pendampingan desa sejak tahun 2008. Kegiatan ini juga melibatkan para TPP dari berbagai daerah di Indonesia baik yang tergabung dalam komunitas Ruang Cakap SDGs Desa, maupun yang tidak.
Tujuan utama dari Buku Putih ini adalah untuk memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah, khususnya Kementerian Desa, agar kebijakan pemberdayaan desa ke depan dapat lebih efektif dan menjawab kebutuhan masyarakat desa.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.