Menu

Mode Gelap
BUMDes Raup Untung Besar dari Bisnis Internet, Kades Sukasari Beberkan Rincian Siswa SMA Negeri 1 Tuntang Sukses Kembangkan Wirausaha Berbasis Rempah Nusantara Pelantikan RT/RW Desa Leuwiliang: Harapan Baru untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Galian C Ilegal di Desa Gorowong Kembali Aktif, Warga Resah Gudang Tembakau Rampung, Mojowono Mantapkan Diri Jadi Sentra Tembakau Mojokerto

DESA · 13 Sep 2023 08:14 WIB ·

Assessment Kluster Desa Tekstil di Plupuh


					PBI Gerbangmassa saat mengunjungi pengrajin batik dalam Assesment Kluster Desa Tekstil Perbesar

PBI Gerbangmassa saat mengunjungi pengrajin batik dalam Assesment Kluster Desa Tekstil

Sragen (DESA MERDEKA) : PBI Gerbangmassa bekerjasama dengan Solidaridad melaksanakan survey observasi UMKM Batik dan Tekstil di Di Kecamatan Plupuh pada Senin (11/09). Tim yang diketuai oleh Muhammad Zaid itu memberikan penjelasan mengenai manfaat survey observasi.

“Sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia, Batik juga telah diakui dunia internasional dan dikukuhkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 yang dicantumkan ke dalam daftar representatif sebagai Budaya Tak-Benda Warisan Manusia (Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity). Warisan Budaya asli Indonesia ini diharapkan dapat dilestarikan, memotivasi serta mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat,” ungkap Muhammad Zaid, Ketua Assesment Kluster Desa Tekstil.

Seiring berjalannya waktu, sentra industri kreatif batik tidak hanya mendatangkan potensi di sektor fashion saja, banyak potensi lain muncul dengan menjadikan pusat pengrajin batik sebagai destinasi wisata budaya dan fashion tradisional.

Sementara itu, Sigit Wahyudi, Wakil Ketua II PBI Gerbangmassa menambahkan, dalam melaksanakan identifikasidi Plupuh dan sekitarnya,  tim PBI Gerbangmassa selain melakukan dialog dengan pengrajin, para buruh juga diajak berdialog untuk mengetahui proses pembuatan batik dan kehidupan mereka sekaligus menggali potensi desa.

Zaid, panggilan akrab ketua tim assesment menambahkan kalau kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh UKM Batik dan Tekstil sebagai salah satu produsen serta kampung kain batik di Sragen. Selain bertukar pikiran dengan pengrajin batik selalu UKM yg ada di desa dan BUM Desa, mereka juga berdialog dengan buruh batik untuk mengetahui proses pembuatan batik dan kehidupan mereka sekaligus menggali potensi desa untuk selanjutnya dapat dikembangkan.

“Kita berharap kegiatan ini bisa membuka akses yang dibutuhkan bagi UKM Batik dan Tekstil serta BUM Desa. Kegiatan tersebut antara lain, edukasi dan advokasi kebutuhan, peningkatan kompetensi SDM pengrajin batik dan BUM Desa, mengakses jaringan permodalan secara mandiri, membangun jaringan pemasaran bagi produk yang dihasilkan, pemberdayaan masyarakat secara bertanggung jawab, inovatif dan berkelanjutan.” Akhir kata Zaid. (RL)

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Musyawarah Desa Khusus: Penetapan KPM BLT Dana Desa 2025, Wujud Komitmen Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi

14 Februari 2025 - 10:25 WIB

Kelompok Petani Muda Geukom Agrifarm Dapatkan Kunjungan PPL Cantik

14 Februari 2025 - 09:30 WIB

808 Desa di Kalimantan Selatan Berstatus Mandiri pada Awal Tahun 2025

14 Februari 2025 - 07:40 WIB

Kolaborasi Kunci Sukses Ketahanan Pangan di Jeneponto

13 Februari 2025 - 21:09 WIB

Ratusan Perangkat Desa Purbalingga Demo, Tuntut Kepastian Masa Pensiun

13 Februari 2025 - 09:47 WIB

Aksi Ratusan Perangkat Desa se Kabupaten Purbalingga Pertanyakan Usia Pensiun

13 Februari 2025 - 09:32 WIB

Trending di DESA