Ternate, Maluku Utara [DESA MERDEKA] – Aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat Kalesang Anak Negeri Maluku Utara (LSM KANe Malut). Ketua LSM KANe Malut, Risal Jafar Sangaji, mengecam tindakan brutal oknum Satpol PP tersebut.
Risal menilai bahwa aksi tersebut mengindikasikan ketidakpahaman oknum Satpol PP terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ia menegaskan bahwa Satpol PP bertugas sebagai aparat penegak ketertiban dan ketenteraman, bukan sebagai preman pemerintah atau pejabat yang menimbulkan kerusakan pada warga.
“Ini sudah masuk kategori aksi premanisme menurut saya. Jadi, harus diberikan sanksi tegas kepada pelaku,” ujar Risal kepada awak media, Rabu, 26 Februari 2025.
Ia juga menyoroti perilaku arogan beberapa oknum Satpol PP yang telah diketahui luas oleh masyarakat. Risal mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate untuk melatih dan membekali ulang para anggota Satpol PP mengenai tugas pokok dan fungsi mereka.
Menanggapi aksi brutal aparaturnya, Pemkot Ternate melalui Sekretaris Daerah, Rizal Marsaoly, berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Rizal menegaskan bahwa Pemkot Ternate berkomitmen untuk menindak tegas oknum anggota Satpol PP yang terlibat dalam kasus kekerasan terhadap dua wartawan.
Seperti diketahui, kekerasan tersebut terjadi pada Senin, 24 Februari 2025, saat dua wartawan, Julfikram Suhardi dari TribunTernate dan Fitriyanti Safar dari HalmaheraRaya, meliput aksi “Indonesia Gelap” yang digelar oleh aliansi mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Ternate.
“Oknum-oknum yang terlibat langsung dalam aksi kemarin dan mencederai teman-teman jurnalis, akan kami ambil langkah tegas. Sekali lagi, saya akan ambil langkah tegas,” ujar Rizal saat bertemu dengan sejumlah wartawan di depan Kantor Wali Kota Ternate, Selasa, 25 Februari 2025.
Rizal menegaskan bahwa Pemkot Ternate sangat menghargai peran jurnalistik dan memastikan bahwa proses hukum terhadap oknum Satpol PP yang terlibat akan diikuti dengan serius. Ia meminta para wartawan untuk mempercayakan proses ini kepada pemerintah.
Menurut Rizal, oknum yang diduga melakukan pemukulan telah diperiksa melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Pemkot Ternate akan mengambil langkah disipliner sesuai aturan yang berlaku, termasuk kemungkinan mutasi atau penonaktifan.
“Tinggal kita ikuti saja sanksi apa yang akan diambil kepada yang bersangkutan. Apakah harus dimutasi, dinonaktifkan, atau dengan sanksi apa pun,” tambah Rizal.
Ia juga menekankan bahwa Undang-Undang ASN tidak membenarkan tindakan kekerasan dari ASN kepada siapa pun. Pemkot Ternate akan terus mengawal proses hukum atas laporan yang sudah masuk ke Kepolisian Resor (Polres) Ternate.
Sebagai bentuk permohonan maaf, Rizal menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban dan seluruh insan media di Kota Ternate atas kejadian tersebut. “Atas nama Pemerintah Kota Ternate, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Rizal.
Sikap tegas dan tanggap Pemkot Ternate ini mendapatkan apresiasi dari Ketua LSM KANe Malut, Risal Sangaji. Ia berharap aksi-aksi serupa tidak terulang lagi.
Disclaimer Berita:
Berita ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang disebutkan di atas. Perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini akan terus diinformasikan.
Activity:
•Reporter •Advocate (Kandidat Notaris PPAT) •Overseas Study Advisor Nawala Education (Nawala Education Link) •Lecturer
Experience:
•Reporter & News Anchor TVRI •Medical Reps. Eisai Indonesia •HRD Metro Selular Nusantara
***
“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak sama sekali.” – Helen Keller
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.