Tenggarong [DESA MERDEKA] – Sedimentasi yang semakin parah di Sungai Belayan, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah mengancam kehidupan masyarakat sekitar. Warga dari Desa Kelekat dan Desa Bukit Layang pun mendesak pemerintah daerah segera melakukan normalisasi sungai.
“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi sungai yang semakin dangkal,” ungkap Ferdy, Kepala Urusan Umum Desa Kelekat. “Banjir yang sebelumnya jarang terjadi, kini menjadi ancaman rutin bagi kami.”
Sedimentasi yang menumpuk sepanjang 4,6 kilometer telah mengganggu aliran air, menyebabkan banjir lebih sering melanda permukiman warga. Akibatnya, aktivitas ekonomi masyarakat, terutama petani sawit dan nelayan, terhambat.
“Petani sawit kesulitan mengangkut hasil panen karena akses jalan yang terendam banjir,” ujar Ferdy. “Nelayan juga mengeluhkan penurunan hasil tangkapan karena sedimentasi menyulitkan kapal untuk bermanuver.”
Dampak Sosial Ekonomi
Normalisasi Sungai Belayan tidak hanya penting untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga keberlangsungan mata pencaharian masyarakat. Sungai ini merupakan sumber kehidupan bagi ribuan warga di Kecamatan Kembang Janggut.
“Sungai Belayan adalah urat nadi bagi kami,” kata Yus, salah seorang warga. “Kami berharap pemerintah segera bertindak untuk menyelamatkan sungai ini.”
Tanggapan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Kukar telah mengetahui permasalahan ini. Kepala Desa Bukit Layang, Silferius Sudi, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya normalisasi. Namun, ia menekankan pentingnya koordinasi dan perizinan yang jelas dari pemerintah tingkat kecamatan dan kabupaten.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” ujar Silferius. “Namun, kami perlu kepastian hukum agar tindakan yang kami lakukan tidak menyalahi aturan.”
Harapan Masyarakat
Masyarakat di sekitar Sungai Belayan berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi sedimentasi. Mereka menginginkan normalisasi sungai dilakukan sesegera mungkin agar kehidupan mereka bisa kembali normal dan sejahtera.
“Kami sudah terlalu lama menderita akibat kondisi sungai yang memprihatinkan,” kata Ferdy. “Kami berharap pemerintah mendengar jeritan kami.”
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.